Lihat ke Halaman Asli

Generasi Milenial, Generasi Peduli Negeri

Diperbarui: 11 Agustus 2018   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peduli Indonesia - infoginigitu.blogspot.com

Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang begitu besar. Lebih dari 250 juta orang. Lebih dari 60 juta diantaranya, merupakan generasi muda. Apa jadinya juga 60 juta orang tersebut tidak menjadi generasi yang kreatif? 

Dan apa jadinya jika mereka berkembang menjadi generasi yang mengedepankan amarah dan suka menebar kebencian? Pertanyaan ini tentu harus menjadi perenuangan kita semua. Karena di era milenial seperti sekarang inilah, mereka bisa menentukan pilihannya. Memilih menjadi generasi yang baik atau generasi yang jahat.

Saat ini, dunia maya terus diisi dengan berbagai ujaran kebencian. Praktek tersebut pelan-palan juga mulai merambat ke dunia nyata. Ironisnya, penyebar bibit kebencian itu kebanyakan didominasi oleh generasi muda. Maraknya informasi hoax dan kebencian ini, juga tidak bisa dilepaskan dengan kelompok radikal yang terus menebarkan propaganda radikalisme. Banyak pelaku teror di Indonesia mengaku mempelajari dan mengenal radikalisme melalui media online. Dan lagi-lagi, kebanyakan dari korban tersebut adalah generasi muda.

Apakah kamu merupakan bagian dari generasi muda? Apa yang kamu lakukan di era milenial seperti sekarang ini? Pertanyaan semacam ini harus terus dimunculkan, agar bisa menjadi bahan perenungan buat kita semua. 

Tak dipungkiri, banyak generasi muda yang salah pergaulan yang berdampak pada perilaku yang salah. Mereka-mereka itu harus terus diingatkan, agar kembali ke jalan yang benar. Ingat, Indonesia adalah negara dengan luas wilayah yang sangat besar. Indonesia juga merupakan negara dengan keberagaman suku, budaya, agama dan bahasa yang sangat besar. Jika generasi mudanya tumbuh menjadi generasi yang lemah, tentu akan sangat disayangkan.

Generasi milenial harus menjadi generasi yang peduli. Generasi sebelumnya telah memberikan contoh yang sangat berharga. Negeri ini tidak akan merdeka jika tanpa pengaruh dari generasi muda. 

Negeri ini tidak akan tumbuh menjadi negara berkembang, jika tanpa sentuhan anak-anak muda. Wajar jika Bung Karno, presiden pertama Indonesia, dalam sebuah pidato sempat menyatakan agar diberikan 10 pemuda. Maka dia akan guncangkan dunia ini. Semangat anak muda, akan bisa mempunyai dampak yang sangat positif, jika memang digunakan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat.

Untuk itulah, di era ketika informasi terus berkembang begitu pesat, anak-anak muda harus tumbuh menjadi generasi yang pandai. Anak muda harus membudayakan untuk menyerap informasi yang valid, bukan informasi hoax yang tidak jelas kebenarannya. Anak muda harus menjadi generasi yang mampu menyelematkan negeri ini dari ancaman kehancuran. 

Jangan biarkan Indonesia hancur karena masifnya ujaran kebencian oleh kelompok intoleran. Mereka terus menyusup ke semua lini kehidupan, dan terus menebar kebencian. Tujuannya adalah membuat Indonesia penuh dengan kekacauan. 

Ketika kekacauan itu terjadi, mereka akan muncul seakan-akan seperti dewa penolong. Dan konsep negara khilafah, akan kembali muncul, seperti yang sudah-sudah.

Ayo tanamkan kepedulian pada diri kita masing-masing. Jangan diam ketika dunia maya terus diisi dengan ujaran kebencian. Mari peduli untuk saling membantu semua orang yang membutuhkan. Mari peduli untuk memberikan informasi yang benar. Dan mari peduli untuk saling mengingatkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline