Lihat ke Halaman Asli

Sakit Kuping Akibat Polusi Kebisingan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia masih bertengger di urutan keempat negara dengan jumlah penderita gangguan pendengaran terbanyak di Asia. Jakarta adalah kota dengan tingkat kebisingan mencapai 90 desibel, 20 desibel di atas normal. Lebih dari satu jam terpapar kebisingan pada tingkat ini berbahaya bagi pendengaran. Kebisingan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di kota besar di Indonesia. Padahal, lama-lama kebisingan akan menjadi penyebab gangguan pendengaran. Tak mengherankan kalau Indonesia masuk empat besar negara dengan kasus gangguan pendengaran terbanyak di Asia. Menurut Dokter Damayanti Soetjipto, pendiri Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian, 4,6% penderita gangguan pendengaran di Asia berasal dari Indonesia. Gangguan pendengaran itu bersifat gradual. Orang seringkali tidak sadar bahwa mereka telah mengalami gangguan pendengaran. Ancaman kebisingan bukan hanya ada di jalan raya. Arena bermain anak-anak di mal pun menyimpan ancaman serupa,bahkan lebih besar. Parahnya, terkadang orangtua tidak tahu dampak kebisingan di arena itu. Anak-anak memang paling rentan menjadi korban kebisingan. Anak-anak dan remaja juga berisiko tinggi terpapar bising, terutama mereka yang hobi mendengarkan musik lewat peranti semacam iPod dan Walkman. Dampaknya seperti perubahan perilaku agresif, yang jadi pemicu tindak kekerasan di ruang-ruang publik,ditengarai sebagai akibat kebisingan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline