Lihat ke Halaman Asli

Rembulan Tertusuk Awan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rembulan tertusuk awan
Hembusan angin hanya terdiam
Sendiri kutenggelam dalam malam
Tanpa bayang terhapus bersama bintang
*
Tak akan kubertanya pada surya di hari mendatang
Menghitung butiran debu waktu penuh kesia-siaan
Tetesan hujan tak akan meninggalkan kenangan
Walau pelangi menari di antara awan
*
Ketika hembusan angin kembali berdendang
Biarlah ia membangunkan dedaunan yang berguguran
Bersama melantunkan simfoni kerinduan
Membelai manja dahan dan kuncup harapan
*
Biarkan mekar bunga harapan
Walau terkadang tertusuk duri penderitaan
Biarkan kesendirian ini bertahan
Walau selalu ada air mata yang tertahan

---a3t--- 24 Juli 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline