Paul-Michel Foucault adalah seorang filsuf Prancis, sejarawan ide, ahli teori sosial, ahli bahasa, dan kritikus sastra. Ia lahir pada 15 Oktober 1926 di Poitiers, Prancis, dan meninggal pada 25 Juni 1984 di Paris, Prancis. Pada tahun 1946, Foucault masuk cole Normale Suprieure, sekolah elit di Prancis yang terkenal dengan program filosofinya. Di sana, ia belajar filsafat di bawah bimbingan filsuf Prancis terkemuka seperti Louis Althusser dan Jean Hyppolite. Foucault juga sangat dipengaruhi oleh karya filsuf Prancis lainnya, seperti Henri Bergson, Jean-Paul Sartre, dan Simone de Beauvoir.
Setelah lulus dari cole Normale Suprieure pada tahun 1951, Foucault mengajar filsafat di berbagai universitas di Prancis, termasuk cole Normale Suprieure, Collge de France, dan Universitas Vincennes. Pada tahun 1967, ia diundang untuk mengajar di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, di mana ia memperkenalkan pemikirannya kepada audiens Amerika. Foucault terkenal karena karyanya tentang sejarah kekuasaan. Ia berpendapat bahwa kekuasaan tidak hanya dipegang oleh negara atau kelas sosial tertentu, tetapi juga tersebar di seluruh masyarakat. Foucault juga berpendapat bahwa kekuasaan tidak selalu bersifat negatif, tetapi dapat digunakan untuk menciptakan kebebasan dan otonomi.
Foucault mengembangkan sejumlah konsep yang telah menjadi pengaruh yang kuat dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, sastra, dan sejarah.
Beberapa konsep Foucault yang paling terkenal termasuk:
1. Kekuasaan: Foucault berpendapat bahwa kekuasaan tidak hanya dipegang oleh negara atau kelas sosial tertentu, tetapi juga tersebar di seluruh masyarakat. Kekuasaan dapat ditemukan di dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, dan bahkan dalam hubungan pribadi. Foucault juga berpendapat bahwa kekuasaan tidak selalu bersifat negatif, tetapi dapat digunakan untuk menciptakan kebebasan dan otonomi.
2. Pengetahuan: Foucault berpendapat bahwa pengetahuan tidak didasarkan pada kebenaran objektif, tetapi pada sistem-sistem yang berbeda yang membentuk pengetahuan. Pengetahuan dapat digunakan untuk mengendalikan dan mengatur orang, dan Foucault berpendapat bahwa penting untuk menganalisis bagaimana pengetahuan digunakan untuk kekuasaan.
3. Subjek: Foucault berpendapat bahwa subjek bukanlah entitas yang statis atau alamiah, tetapi dibentuk oleh kekuasaan. Subjek diproduksi oleh diskursus, atau sistem-sistem wacana yang membentuk cara kita berpikir dan bertindak. Foucault berpendapat bahwa penting untuk menganalisis bagaimana subjek dibentuk oleh kekuasaan, dan bagaimana subjek dapat melawan kekuasaan.
Konsep-konsep Foucault telah digunakan untuk menantang pandangan tradisional tentang kekuasaan, pengetahuan, dan subjek. Karyanya telah membantu kita untuk memahami bagaimana kekuasaan bekerja di masyarakat, dan bagaimana kita dapat melawan kekuasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H