Jacques Derrida ia lahir pada 15 Juli 1930, El-Biar, Aljazair dan meninggal pada 9 Oktober 2004, Paris,Prancis. Pada tahun 1949, Derrida pindah ke Prancis untuk melanjutkan studinya di cole Normale Suprieure yang bergengsi di Paris. Di sana, ia belajar filsafat di bawah bimbingan filsuf Prancis terkemuka seperti Louis Althusser dan Michel Foucault. Derrida sangat dipengaruhi oleh filsuf fenomenologi Edmund Husserl dan ahli bahasa Ferdinand de Saussure. Setelah lulus dari cole Normale Suprieure pada tahun 1956, Derrida mengajar filsafat di berbagai universitas di Prancis, termasuk cole Normale Suprieure dan Collge de France. Pada tahun 1967, ia diundang untuk mengajar di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, di mana ia memperkenalkan pemikirannya kepada audiens Amerika.
Ia merupakan filsuf yang terkenal dengan konsep "Dekontruksi" yaitu bahwa tidak ada makna yang stabil atau permanen, dan bahwa semua teks dan wacana mengandung kontradiksi (pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan atau bertentangan) dan inkonsistensi ( tidak konsisten atau berubah-ubah). Yang mana hadirnya pemikiran ini untuk memungkinkan setiap teks punya makna yang berbeda. Tetapi pembacanya harus membaca dengan cermat serta teliti, sehingga bisa membedakan antara pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran yang sebenar-benarnya. Bagi Derida peran dekonstruksi sangat penting untuk memahami teks dan wacana. Dekonstruksi dapat membantu kita untuk melihat teks dan wacana dari perspektif baru, dan untuk mengungkap makna yang tersembunyi.
Seperti saat kita membaca berita di media sosial dan wacana publik sering kali banyak berita-berita ataupun cerita-cerita yang di buat lalu di publish, lalu menjadi terkenal dan menjadi perbincangan hangat tanpa ada yang mencari tahu kebenarannya. Melalui teori dekonstruksi, Derrida melihat bahwa teks tidak lagi sebagai tatanan yang utuh melainkan arena pergulatan yang terbuka. Kepastian tunggal yang selalu dicari dan diagung-agungkan manusia modern merupakan suatu keniscayaan. Satu-satunya yang dapat dikatakan pasti hanyalah ketidakpastian. Oleh sebab itu kepastian menurut Derida adalah ketidakpastian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H