"Wah, kok pusing banget nih. Belum ngopi apa gimana ya?"
Merasa pusing, mood berubah, lemas, letih, nyeri kepala, mual, tidak bergairah dalam melakukan aktivitas sehari-hari itu bisa saja adanya gejala caffeine withdrawal, lho. Apa itu caffeine withdrawal?
Caffeine withdrawal merupakan efek candu yang ada pada kandungan kopi, dimana pecandu kopi akan merasa gejala-gejala ringan karena pada dasarnya kafein berfungsi untuk menstimulasi rangsangan otak untuk lebih segar, kafein juga menjadi salah satu pemicu rasa semangat yang ada di tubuh kita
Kondisi yang ditimbulkan apabila kebiasaan mengkonsumsi kopi atau reguler dan akhirnya berhenti secara mendadak. Apabila stimulasi itu hilang secara mendadak tentu saja timbul efek dari caffein withdrawal. Seseorang yang mengalami caffein withdrawal ini sering sekali dijumpai.
Nah, untuk mencegah adanya gejala caffein withdrawal itu terjadi alangkah baiknya ada hal-hal yang mesti kita perhatikan dan diketahui.
A. Batasi konsumsi kafein pada kopi
Seperti contoh Leni penikmat kopi. Untuk mencegah dan menghindari gejala caffein withdrawal ini, tidak serta merta secara kilat berhenti untuk mengkonsumsi kopi. Akan tetapi lakukan pengurangan kontinuitas mengkonsumsi kopi yang tadinya sehari 5 kali menjadi 3 kali, besoknya lagi di latih untuk mengurangi kopi sebanyak 2 kali, hingga akhirnya terbiasa dan menjadi normal. Mungkin seminggu 1 kali.
B. Lakukan Rolling Choffee Day
Hari pertama minum kopi, untuk hari kedua tidak mengkonsumsi. Sangat tidak disarankan untuk tidak mengkonsumsi kopi sama sekali. Itu malah menimbulkan gejala caffein withdrawal semakin menjadi-jadi.