Lihat ke Halaman Asli

Ayu Halidazia

Mahasiswi Universitas Airlangga, Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ada Gak Sih, Pengaruh Buruk Anime dan K-Pop terhadap Nasionalisme pada Generasi Zillennial?

Diperbarui: 26 Mei 2023   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: portaljogja.pikiran-rakyat.com

Era globalisasi telah menjadi tantangan yang tidak sepele bagi setiap negara di semua belahan dunia ini. Pada era globalisasi ini batas wilayah antar negara seolah tidak dapat terlihat lagi (Widiyono, 2019). Tantangan ini juga akan terasa semakin membesar bagi negara-negara yang tidak memiliki daya saing pada ranah internasional, yang salah satunya ditandai dengan negara tersebut menikmati budaya dari negara lain dan melupakan budaya lokalnya sendiri yang menyebabkan mereka tidak dapat mengajarkan budaya lokal negara mereka kepada masyarakat negara asing lainnya. Beberapa negara yang dikenal dengan budaya nya yang mendunia yaitu antara lain terdapat negara Korea Selatan dengan budaya K-Pop-nya, lalu Jepang dengan budaya. Kedua budaya inilah yang sangat populer di kalangan Generasi Zillennial.

Generasi Zillennial atau yang biasa disebut dengan Gen Z ini ialah generasi yang lahir direntang tahun 1997 sampai tahun 2012. Menurut (Rakhmah, 2021) Karakter Gen Z lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat kebanyakan. Sifat Gen Z yang kental dengan budaya menjadi sebab mengapa kemajuan budaya asing atau penyebaran budaya asing di Indonesia sekarang ini terasa sangat pesat, hal ini disebabkan juga faktor teknologi yang sudah semakin canggih dan ditambah lagi Gen Z memiliki sifat mudah menggunakan teknologi-teknologi tersebut.

Rasa nasionalisme terhadap tanah air Indonesia pada Gen Z dirasa kurang, hal ini dapat dilihat ketika Gen Z lebih antusias untuk mengikuti event-event cosplayers daripada mengikuti event semacam pertunjukan Reog Ponorogo atau budaya-budaya yang lain. Karena hal inilah banyak persepsi bahwasanya Gen Z ialah generasi yang tidak mencintai budaya dari tanah airnya sendiri, terdapat beberapa kontroversi akan hal ini, mulai dari maraknya anak-anak remaja yang terlalu mengidolakan idol K-Pop sehingga menimbulkan obsesi yang berlebihan. Namun perlu digaris bawahi, bahwasanya tidak semua Gen Z seperti hal yang disebutkan tadi, berikut adalah beberapa pembahasan mengenai pengaruh yang disebabkan budaya asing Anime dan K-Pop terhadap nasionalisme pada Gen Z.

TOPIK PEMBAHASAN

Pengaruh yang dipicu dari budaya asing tidak selalu memiliki nilai negatif, secara disadari maupun tidak budaya tersebut pasti membawa dampak positif juga bagi orang yang menerima budaya tersebut, namun perspektif yang terlalu negatif menjadikan pandangan orang-orang mengenai Gen Z dan cenderung buruk apabila dilihat dari segi nasionalisme pada tanah air Indonesia. Berikut adalah pembahasan mengenai pengaruh atau dampak yang disebabkan oleh budaya asing seperti Anime dan K-Pop terhadap rasa nasionalisme pada Gen Z.

Pengaruh negatif yang ditimbulkan dari budaya Anime sangatlah beragam apabila kita temui, dari wawancara yang saya lakukan dengan perwakilan Gen Z terdapat lima jawaban pengaruh negatif yang disebabkan oleh budaya Jepang terlebih lagi Anime. Yang pertama ialah para pecinta anime sangat dikenal dengan sifatnya yang kebanyakan anti sosial, para pecinta anime lebih cenderung menghindari keadaan ramai dan tidak suka berbaur dengan masyarakat, hal ini menjadikan banyak para pecinta anime memiliki sifat kurang pergaulan dan cenderung suka menyendiri, dikarenakan hal tersebut terkadang para pecinta anime memiliki citra yang buruk di lingkup masyarakat. Yang kedua, dikarenakan terlalu banyak menonton Anime dan memiliki sifat anti sosial atau penyendiri, banyak pecinta anime yang didapati suka berhalusinasi berlebihan tentang apa yang dia tonton, hal ini sangat berdampak negatif terhadap keadaan psikologi individu tersebut.

Sumber: rumah.com

Pengaruh yang ketiga adalah kurangnya rasa percaya diri, hal ini pasti terjadi karena melihat sifat dari pecinta anime yang cenderung anti sosial yang akan menyebabkan turunnya rasa percaya diri di kemudian hari karena jarang bergaul atau bersosialisasi dengan warga masyarakat lain, lalu karena mereka juga merasa kurang pergaulan, para pecinta anime ini cenderung menjadi seorang introvert atau kebanyakan dari mereka adalah seorang introvert. Yang keempat adalah, fantasi mereka yang terlalu berlebihan yang mengakibatkan mereka kurang dapat menerima kenyataan di dunia nyata karena terlalu banyak menonton Anime. Lalu yang terakhir adalah para pecinta Anime cenderung lebih mencintai segala budaya yang berbau dengan Jepang, mulai dari makanan, fashion, dan gaya hidup lainnya.

Pindah pada pengaruh negatif yang ditimbulkan dari budaya K-Pop. Pengaruh yang disebabkan dari budaya ini sangatlah banyak, dilihat dari sebagian besar kalangan remaja khususnya kalangan wanita sangat amat banyak yang mengidolakan idol K-Pop. Terdapat banyak dampak negatif yang ditemukan pada segmen ini, dari wawancara yang saya lakukan dengan pecinta K-Pop perwakilan Gen Z diperoleh lima jawaban pengaruh negatif yang ditimbulkan dari terlalu cinta dengan budaya K-Pop. Yang pertama, kebanyakan pecinta K-Pop cenderung suka berhalusinasi yang sangat berlebihan, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada kondisi psikologis individu tersebut, pasti dari kita sangat banyak menemui remaja-remaja wanita pecinta K-Pop berhalusinasi idol mereka menjadi pasangan hidup mereka, hal tersebut sangat tidaklah normal.

Sumber: idntimes.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline