Sambipasar--Dalam kegiatan pencegahan stunting mahasiswa KKN bersama kader posyandu dan bidan desa melakukan sosialisasi mengenai pentingnya gizi 1000 HPK dengan pemanfaatan sumber daya lokal yang di isi oleh ibu Silvia Yula Wardani, M.Pd selaku dosen Bimbingan Konseling Universitas PGRI Madiun. Kegiatan kepedulian mahasiswa terhadap anak-anak dalam kesadaran kecukupan gizi sangatlah besar. Sosialisasi terkait stunting, dampak yang ditimbulkan, urgensi penanggulannya, dan upaya penanggulangan stunting sebagai upaya preventif individual tanpa bergantung pada program pemerintah saja. Karena penanggulangan stunting merupakan masalah mendesak yang harus ditangani oleh semua pihak dengan segera tanpa menunggu apapun.
Upaya perbaikan yang diperlukan untuk mengatasi stunting salah satunya melalui pemenuhan gizi yang optimal pada anak selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selama periode ini, selain memberi kesempatan bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, penyelesaian permasalahan mengenai stunting di Dusun Sambipasar solusi yang dapat diterapkan yaitu melalui peningkatan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi stunting sebagai penanggulangan stunting di Dusun Sambipasar. Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan merupakan sebuah proses pemberian pemahaman atau pendidikan psikoogis pada individu atau kelompok atau biasa disebut psikoedukasi. Peran aktif dari masyarakat sangat diperlukan dalam pencegahan stunting terutama dalam menjalankan perilaku hidup sehat serta konsumsi makanan bergizi seimbang. Solusi tersebut dipilih karena diharapkan dapat menyadarkan masyarakat dalam penanggulangan stunting terutama untuk calon ibu. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting, penyebab, hingga akibat dari stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H