Lihat ke Halaman Asli

Ayu Ramadhan

Mahasiswa

Akad Salam dan Akad Istishna Sama Tapi Berbeda?

Diperbarui: 6 Juni 2021   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi akad

A. Akad Salam

Pernah nggak sih kalian ingin memesan barang tetapi barangnya itu belum ada atau kalian pengen berjualan tetapi belum mempunyai modal?

Nah disini akad salam adalah solusi Syar'i untuk permasalahan kalian. 

Jadi akad salam itu adalah akad yang mana barangnya diserahkan belakangan atau ditangguhkan tetapi bayarnya full di awal transaksi atau di saat akad. 

Contoh misalnya ada seseorang yang ingin berjualan hasil Tani dia ingin membuka toko yang jualannya beras, buah-buahan, atau sayur-sayuran. Tetapi dia tidak mempunyai modal untuk menjalankan usaha tersebut. Nah disini akad salam bisa berperan sebagai solusinya. Jadi di sini pembeli dihubungi oleh pedagang, pedagang ini menawarkan beberapa komoditas pertanian atau buah-buahan tadi kepada si pembeli. Si pembeli kemudian menyetujui bahwa dia memang mau membeli barang-barang tersebut dan menyerahkan full uang sesuai dengan harga yang diminta si pedagang.

Nah pembeli ini menyerahkan uangnya di awal full dan si pedagang menerima uangnya dan mulai bertani sampai menunggu hasil panennya.

Nah disini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi :

  1. Barang syar'i : barang itu halal, jelas,  dan memang benar-benar ada. 
  2. Mebayar full di awal.
  3. Waktu penyerahan barang ditentukan.

Apa yang akan dilakukan ketika si pedagang ini mengalami gagal panen atau tidak bisa memberikan barangnya sesuai dengan keinginan pembeli ???, Misalnya kualitasnya kurang bagus, tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Dalam akad salam ini ada tiga keringanan :

  1. Menambah waktu : memberikan waktu kepada si pedagang untuk menyelesaikan barang-barang yang dijanjikan kepada si pembeli.
  2. Membatalkan akad salam.
  3. Meminta refund : meminta kembali uangnya kepada si pedagang. Jadi akad dibatalkan uang dikembalikan.

Kalau di era sekarang contoh penerapannya pre-order, misalnya dia ingin menjual barang tetapi dia tidak memiliki modal maka dia menggunakan sistem pre order.

B. Akad istishna

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline