Lihat ke Halaman Asli

Ayu Ramadhan

Mahasiswa

Secuil Kisah Bersama Dosen Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan

Diperbarui: 8 Mei 2020   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Bapak Dosen Edi Purwanto M.Si.

Kali ini penulis ingin bercerita tentang pengalaman ketika memasuki perkuliahan pada mata kuliah pancasila dan Kewarganegaraan. Mungkin setiap mahasiswa pasti ada mata kuliah ini. Mata kuliah yang tak asing lagi, karena dari sekolah tingkat dasar sudah mempelajari yang disebut dengan pelajaran PPKn atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jika dilihat mungkin akan sama saja karena kewarganegaraan juga berpedoman pada Pancasila. Namun jika diperkuliahan kita akan mempelajari satu persatu tidak hanya pancasila, tetapi kewarganegaraan juga penting, tidak berpedoman pada Pancasila saja namun lebih luas lagi.

Saat memasuki perkuliahan di semester 1 yaitu mata kuliah pancasila, sangat semangat dong walau agak deg degan ketemu dosen baru. Dari mata kuliah nya saja sudah terlihat wahh karena mata kuliah pancasila pasti dosennya tegas banget. Tapi sayang, ternyata pertemuan pertama cuma diisi oleh dosen yang lain karena dosen Bapak Edi Purwanto M.Si. mata kuliah pancasila tidak bisa hadir.

 Tapi dalam fikiran tidak apa-apa karena biasanya dosen pengganti itu tidak begitu killer. Pertemuan pertama pasti perkenalan, dari perkenalan saja seru. Beliau yaitu dosen pengganti nya sangat ramah, baik, dan yang paling penting tidak bosen. Beliau berkata juga kalau Dosen Edi itu sangat galak. Dalam fikiran, waahh killer pasti. Saat itu cuma bisa berharap semoga Bapak Edi berhalangan terus.

Dilain hari kemudian bertemu mata kuliah pancasila lagi. Dan akhirnya bapak Edi tidak datang lagi katanya. Seneng rasanya kalo ketemu dosen pengganti itu lagi. Walaupun Bapak Edi tidak ada, jam perkuliahan tetap berjalan. Hari demi hari berlalu tapi Bapak Edi tidak pernah datang. Dan lama kelamaan juga penasaran, yang mana sih Bapak Edi ini? Tapi lama-lama jadi tau dari kating (kakak tingkat). Ternyata dosen pengganti selama ini itu Dosen Bapak Edi Purwanto M.Si. sendiri. Begitu polosnya pada saat itu mau saja dibohongi. Ini dosen pembohong pertama saat perkuliahan semester 1. Dia tidak pernah mengaku, dan anak-anak kelas pun tau sendiri tanpa beliau mengakui dirinya siapa.

Tapi menurut ku itu semua bukanlah masalah. Karena beliau sangat baik katanya, murah senyum katanya, pokoknya yang baik-baik katanya. Oiya tidak boleh dipuji, karena beliau bukan malaikat. Tapi kenapa membuat nyaman dikelas, waktu teman-teman presentasi yang nilai dari masing-masing anak sendiri tetapi tetap dalam bimbingan beliau. 

Menurutku juga baik sih karena paham atau tidak paham itu dari audience nya kan. Kuliah sambil makan juga dibolehin, dalam hati astaga dosen ini kok baik. Tapi kenapa gk mau di puji tapi juga selalu bikin nyaman sih, kebangetan banget kan. 

Terus diajak makan juga waktu jam mata kulia beliau, karena banyak yang belum sarapan. Ya iyalah mata kuliah nya jm set enam, eh setenga tujuh. Gimana perhatian apa enggak itu menurut kalian. Kok ada dosen yang kaya gitu.

Dosen Edi Purwanto M.Si.

Ketika diakhir semester 1 diadain perpisahan sama Pak Edi. Ada yang tampil dari masing-masing kelas, saat itu dilakukan dengan anak manajemen c. Kelas ku emang agak malu, mungkin karena masih belum akrab. Beliau berkata kalau dari kelas ku tidak ada yang maju, beliau sendiri yang akan menampikan. Ya akhir nya beliau lah lah yang menampilkan puisi. Kurang meresapi sih, tapi tidak apa-apa biar ada kesannya sedikit. Dan selesainya gk nangis dong, nulis kritikan untuk beliau agar tidak terlalu baik. Dan selesai sudah.

Nah untuk di semester 2 ini ada mata kuliah kewarganegaraan. Waduh mikirin negara yang padahal negara gk mikirin aku hehe. Liat jadwal eh ketemu lagi sama bapak Edi Purwanto M.Si. Bosen dong pastinya, tapi gak papa supaya kesannya lebih banyak. Hari pertama beliau masuk ya masih santuy. Materi pun beliau kasih sesuai permintaan anak-anak kelas yang berkaitan dengan kewarganegaraan pastinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline