Lihat ke Halaman Asli

Ayu Hendranata

Nasionalist and Social Media Influencer

Menguasai Seni Bicara dari Hati ke Hati

Diperbarui: 19 April 2021   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bicara dari hati ke hati. | pexels

Menguasai Seni Bicara Dari Hati Ke Hati

Saat ini mungkin hubungan pribadi anda dengan pasangan sedang dalam kondisi bagus, jujur, penuh cinta dan sangat menyenangkan atau sedang berproses menjadi seperti keadaan yang saya sebutkan tadi, tapi tidak bisa dipungkiri sesekali Kita juga pasti tidak bisa menghindari sebuah konflik. Setiap pasangan punya masalah yang harus dipecahkan. Namanya juga dinamika hubungan antar manusia. 

Dari dinamika Inilah yang menjadi perlu bagaimana sebenarnya seni bicara dari hati ke hati itu sangat diperlukan. Saya tidak bisa bayangkan suatu hubungan yang berhasil dipertahankan bahkan berkembang tanpa menggunakan alat yang ampuh dan berguna ini. Alhasil pasti akan membuat anda depresi karena tertahan dalam perasaan.

Sebagian diantara kita pernah mengalami sebuah masalah yang kemudian sudah menjadi semakin larut dan menjadi depresi karenanya. Jangan biarkan semua Karam di tengah ombak. 

Ombak yang seharusnya dihadapi dalam sebuah hubungan menjadi wajar adanya, hingga solusi bisa membawa kita kesebuah tepian yang menanti penuh kedamaian dan kasih.

Mengapa harus bicara dari Hati ke hati ?

1. Bicara dari Hati ke hati sangat cocok untuk tebakan anda bisa benar atau salah mengenai masalah yang berkaitan dengan hati (mengurangi prasangka diri sendiri). Anda bisa mendiskusikan masalah masalah yang sulit ,menjengkelkan atau bahkan menyakitkan untuk mencapai sebuah pengertian dengan pasangan. 

Dalam banyak kasus, berbicara dari Hati ke hati sangat ampuh sebagai Cara untuk sepakat berbeda pendapat. Pilihlah situasi yang tepat Karena saya yakin tidak ada masalah yang terlalu menyakitkan untuk di diskusikan.

2.  Penuh cinta dan rasa hormat. Masing masing pihak bersedia berbicara dan paling penting mendengarkan,secara nondefensif dengan hati terbuka dan sikap menahan diri. Bicara dari hati ke hati juga memastikan bahwa masing masing pihak merasa didengarkan dan setelah perbincangan dilakukan mereka merasa dekat satu sama lain. Apakah masalah tersebut sudah bisa dipecahkan atau tidak ,tidak menjadi soal. 

Kuncinya adalah memunculkan kebutuhan untuk berkomunikasi dari hati ke hati dengan cara yang lembut tanpa mengancam kemudian mempertahankan sikap tersebut sampai dengan diskusi selesai.

3. Bicara dari hati ke hati ,belajar lebih penting daripada mengajari dan mendengarkan menjadi lebih penting daripada berbicara. Buanglah kesimpulan kesimpulan dimasa lalu, begitu pula reaksi yang sudah menjadi kebiasaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline