Menikmati hasil karya Seni Yayoi Kusama dan mengajak putra putri anda berkunjung ke Museum Macan di akhir pekan ini mungkin adalah salah satu pilihan tepat .
Siapa sebenarnya Yayoi Kusama? Mungkin namanya masih terlalu asing di Indonesia, Yayoi Kusama adalah Seniman kelahiran Jepang, 22 Maret 1929 .Karya karyanya banyak menceritakan dirinya sendiri dan tentang kehidupan. Penggunaan polka dot di karyanya menjadi salah satu yang terkenal.Halunisasinya bermain dan menjadi inspirasi tema dalam sepanjang hasil karya seninya dalam menggunakan polka dot. Dan ketika pengunjung memasuki Museum Macan dominasi polka dot akan kita temui mulai dari pintu masuk museum.
Yayoi Kusama adalah lulusan dari Kyoto City Specialist School of Arts di tahun 1948-1949.Permasalahan keluarga membawanya memutuskan pindah ke New York, Amerika Serikat. Karya pertamanya di New York adalah Lukisan Infinity Net yang menggambarkan ribuan titik kecil tanpa batas. Karyanya juga disejajarkan dengan seniman besar pada masanya seperti Donald Judd, Claes Oldenburg, dan Andy Warhol. Kemudian ditahun 1973 Yayoi Kusama kembali ke Jepang dan sempat tinggal di Rumah Sakit Jiwa mengikuti terapi pengobatan. Namun dengan kondisi tersebut dia berusaha untuk tetap berkarya.
Kiprahnya di dunia international juga tidak diragukan lagi, dimulai tahun 1993 menampilkan karyanya dengan tema Mirror Room (Pumpkin) yang menggambarkan pola cat titik (spot) yang memenuhi instalasi ruangan cermin.Sepanjang 1998-1999 juga karyanya sempat di pamerkan di Los Angeles, Amerika Serikat dan museum kontemporer Jepang. Apresiasi seninya kemudian diakui dengan prestasi yang diterimanya ditahun 2006 melalui Praemium Imperiale dari Seni Jepang untuk kategori lukisannya. Selain itu pamerannya pun sukses menarik perhatian banyak pengunjung di Amerika Serikat dalam kurun waktu (2012-2017).
Labu adalah salah satu tema pertama Kusama .Tema mengangkat buah labu berasal dari kehidupan masa kecilnya,dimana saat itu dia melihat labu di ladang kakek nya dan nenurutnya labu adalah buah yang tidak begitu diperhatikan oleh banyak orang, namun bentuknya yang menawan membuatnya terpesona, labu berpola polka dot juga merupakan ungkapan lainnya dari usahanya mencari identitas diri dan pembebasan diri . Karya labu ini pun menghiasi beberapa spot tempat di Museum Macan yang bisa anda temui.
Selain itu karya lainnya adalah ruang yang tenang (Infinity Room) merefleksikan kehidupan dan kematian, tema ini juga telah mempengaruhi Kusama sejak masih kecil, dia menjelaskan bahwa karyanya "berperang di batas antara hidup dan mati, mempertanyakan siapa diri kita dan apa artinya hidup dan mati" dan keterkaitan manusia dengan alam semesta.
karya tersebut juga mewakili aspirasi hormonisasi kedamaian hati dan kenyataan yang berada di luar, karya ini adalah salah satu bagian pendewasaan diri dari Yayoi Kusama. Instalasi Infinity room ini juga bisa anda temui di Museum Macan ketika berkunjung. Pastikan anda juga dapat menikmati instalasi infinity room ini dengan waktu yang sangat terbatas.
Karya karya Yayoi Kusama mulai kemudian mendapatkan apresiasi masyarakat, termasuk Indonesia. Instalasi seninya di Museum MACAN menjadi salah satu karya yang paling diminati. Bahkan untuk menikmatinya, pengunjung rela antre dan waktunya dibatasi.
Museum MACAN menyambut antusiasme pengunjung dengan menghadirkan pameran Yayoi Kusama: Life is The Heart of A Rainbow. Ekshibisi yang digelar mulai tanggal 12 Mei - 9 September 2018 tersebut menampilkan hasil karya karya sang seniman selama hampir 7 dekade. Dan kurang lebih ada 130 karya yang akan ditampilkan sang seniman.
Sebelum diadakan di Jakarta, pameran Yayoi Kusama ini juga telah sukses digelar di Singapore dan Australia. Pameran di Jakarta kali ini pun akan menjadi ekshibisi kumpulan karya Yayoi terbesar yang pernah diadakan di Tanah Air.
Para pecinta karya seni Indonesia tentunya dapat mengunjungi pameran yang telah dibuka untuk publik ini mulai Tanggal 12 Mei , dengan harga tiket :