Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang sangat menarik perhatian anak. Banyak sekali tayangan-tayangan yang disajikan. Tak jarang tayangan yang disajikan merupakan tayangan yang tidak cocok di tonton oleh anak. Namun, meskipun begitu banyak anak yang tetap dibiarkan menonton tayangan yang sebetulnya tidak cocok untuk ditonton.
Dampaknya, dengan menonton televisi bisa saja anak menyerap dan meniru hal-hal negatif yang terlihat oleh anak. Maka dari itu, orang tua harus cermat dan bijak dalam memilih tontonan untuk anak dan berusaha untuk mendampingi anak pada saat menonton televisi.
Menurut Morrison (2012) dalam buku Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, terdapat beberapa saran yang dapat diterapkan untuk membimbing anak dalam menonton televisi :
1. Tetapkan peraturan dan bimbingan sedari awal.
Mengenalkan anak pada aktivitas menonton televisi bukanlah sesuatu yang buruk. Televisi menjadi salah satu media yang memiliki beberapa manfaat salah satunya yaitu untuk menyampaikan informasi. Namun dalam hal ini, ketika orang tua akan mulai mengenalkan aktivitas menonton televisi pada anak, orang tua harus mampu menetapkan peraturan dan bimbingan sedari awal agar muncul kebiasaan baik pada anak.
Kebiasaan baik dalam menonton televisi dapat diterapkan sejak anak usia dini sebagai upaya mencegah terjadinya hal-hal buruk pada anak. Misalnya anak dapat diberikan peraturan terkait batasan waktu menonton televisi, konten yang boleh dan tidak boleh ditonton, serta hal-hal yang dapat ditiru dan tidak boleh ditiru.
2. Buatlah petunjuk bagi anak dalam menonton televisi.
Beberapa petunjuk atau aturan yang dapat diterapkan, yaitu :
- Batasi waktu anak dalam menonton televisi : Akademi Kesehatan Anak Amerika menyarankan agar waktu menonton televisi anak tidak lebih dari satu atau dua jam perhari.
- Hindari menonton televisi saat makan : selain dapat menyebabkan berat badan anak menjadi bertambah, hal ini dapat mengurangi interaksi dengan keluarga.
3. Awasi anak saat menonton televisi