Lihat ke Halaman Asli

Pola Asuh Orangtua terhadap Anak

Diperbarui: 28 Februari 2021   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan lingkungan pertama anak. Keluarga, khusunya orang tua memiliki peranan penting untuk bertanggung jawab dan menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan seperti apa yang akan anak capai. Harapan dan keinginan orang tua terhadap masa depan anak akan mempengaruhi terhadap pola asuh yang dilakukan dalam memperlakukan anak, dan memenuhi kebutuhan anak, baik secara fisik maupun non-fisik. Berbagai pola asuh yang biasanya dilakukan oleh orang tua yaitu:

a. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang menempatkan orang tua sebagai sosok yang paling benar dan harus dipatuhi. Semua hal yang berkaitan dengan anak ditentukan oleh orang tua dan anak tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat. Apabila anak melakukan perlawanan, orang tua cenderung memberikan hukuman. Dampak dari pola asuh otoriter yaitu anak merasa hubungan dengan orang tua lebih kaku dan tidak hangat, anak merasa tertekan, dan anak dapat tumbuh menjadi agresif di luar rumah.

b. Pola Asuh Permisif

Pola Asuh Permisif adalah pola asuh yang membebaskan keinginan anak. Semuanya serba diperbolehkan dan tidak ada aturan ketat. Orang tua seringkali selalu menuruti keinginan anak dan memaklumi kesalahan-kesalahan anak. Pola asuh permisif dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjadi erat, namun dapat memunculkan dampak berupa anak manja dan kurang bertanggung jawab. Hal ini juga dapat mengakibatkan anak menjadi tidak mandiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.

c. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang menghargai setiap keinginan anak, namun orang tua tetap memegang kendali. Pengambilan keputusan merupakan kesepakatan antara orang tua dan anak. Keterbukaan dijunjung tinggi dan setiap keputusan yang diambil akan disertai alasan mengapa boleh dan tidak boleh. Pola asuh demokratis harus dijalankan seimbang agar dapat membantu anak menjadi sosok yang memiliki harga diri, mandiri, percaya diri, bisa mengontrol diri, dan bertanggung jawab.

d. Pola Asuh Pengabaian

Pola asuh pengabaian adalah salah satu bentuk ketidakpedulian orang tua terhadap anak. Orang tua tipe ini adalah orang tua yang tidak memiliki waktu luang untuk mengasuh dan merawat anak-anaknya. Anak akan kehilangan sentuhan dan kasih sayang dari orang tua. Anak juga dapat tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, rendah diri, tidak percaya diri bahkan bisa berujung depresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline