Lihat ke Halaman Asli

Catatan Majemuk

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Proses panjang yang telah dilewati ternyata tidak bisa menjadi jaminan yang kuat bahwa kenyataan ini tidak terhindarkan.


Sebagian besar orang bertanya bukankah melalui proses? Lalu kenapa?

Mereka hanya dapat bertanya ini dan itu, yang merasakannya tetap hanya saya seorang diri, hingga memberi penilain skeptis ini dan itu, kembali tetap saya yang merasakan.


Inilah jalan Tuhan yang saya dan siapa pun orangnya tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari

Kita selalu berangan dan berencana, jika waktu datang maka Dia-lah yang selalu berhak membawa langkah kaki kita, sekalipun itu bukanlah tempat yang pada awalnya kita rencanakan


Saya mengerti mengapa semua label itu kini terpasang kepada saya, namun orang lain tidaklah berhak menjadi peradil di dunia saya

Saya berjalan hingga saat ini adalah dengan kesusahpayahan namun saya menyakini kekuatan dalam diri saya dapat membuat hidup saya menjadi lebih baik

Atas segala yang saya miliki saat ini semata saya bersusah untuk orang-orang terkasih saya


Seumpamanya predikat dari orang lain tertuju untuk saya, saya tidak peduli.


Kini saya mengerti, bahwa jalan hidup telah membawa saya ke detik ini

Detik dimana setiap detakannya adalah perjuangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline