Lihat ke Halaman Asli

Ayu Saptarika

TERVERIFIKASI

Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

Harmoni Dalam Keberagaman di Festival Peh Cun 2574

Diperbarui: 28 Juni 2023   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival Peh Cun 2574 Lomba Perahu Naga di Sungai Cisadane, Tangerang. Sumber: Dok. Pribadi

Festival Peh Cun 2574 atau Festival Perahu Naga hadir kembali di kota Tangerang. Setelah absen karena pandemi, kali ini festival dihelat dengan tema 'Harmoni di dalam Keberagaman.' Rangkaian acaranya diselenggarakan cukup panjang dari tanggal 21-25 Juni 2023 di area Sungai Cisadane.

Bertanya-tanya mengapa festival ini ada di kota Tangerang? Di Tangerang bermukim warga etnis Cina Benteng. Mereka banyak berprofesi sebagai pedagang di kawasan Pasar Lama. Bangunan bergaya oriental dan bangunan tua juga banyak terdapat di sini.  Kisah warga Cina Benteng dan klenteng Boen Tek Bio pernah saya tulis di Kompasiana. Silahkan klik tautan 'Eksotika Oriental di Kota Tangerang (2019).'

Keunikan kawasan Pasar Lama dan budaya Cina Benteng tak cukup digambarkan dalam satu atau dua artikel saja. Budaya tersebut merupakan salah satu keragaman ikonik hingga menarik untuk ditelusuri di kota Tangerang.  Jadi, jangan lagi berpikir jika kota Tangerang hanya berisi pabrik. Ternyata kota ini banyak menyimpan kekayaan budaya yang sungguh berharga. Pada kesempatan ini senang sekali bisa menulis artikel lanjutannya mengenai Festival Peh Cun 2574/2023.

Festival  Peh Cun 2574 Lomba Perahu Naga di Sungai Cisadane. Sumber: Dok. Pribadi

Peh Cun merupakan bahasa Hokkien yang artinya mendayung perahu. Festival ini dilakukan pada bulan ke-5 hari ke-5 setelah perayaan Imlek. Kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu adalah lomba perahu naga. Maka jangan heran bila Festival Peh Cun juga sering disebut sebagai Festival Perahu Naga.

Menurut informasi yang didapatkan dari perkumpulan Boen Tek Bio, tradisi Peh Cun dimulai dari kisah seorang Menteri yang setia di Negara Chu bernama Qu Yuan. Pada waktu itu adalah zaman negara-negara berperang di Tiongkok atau dikenal dengan zaman Zhan Guo (475-221 SM) dan terdapat 7 negara kuat yang saling berperang termasuk negara Chu. Ia mempunyai ide untuk perdamaian.

Sayangnya, sang Perdana Menteri malah difitnah lalu diasingkan.  Mendengar negaranya kalah dan dihancurkan oleh negara Qin, ia  sangat kecewa. Ia menjatuhkan diri ke sungai Miluo pada tanggal 5 bulan ke-5 kalender lunar. Rakyat Tiongkok sangat menghormati Qu Yuan dan mencari jasadnya dengan mendayung perahu di sungai Miluo. Kejadian ini menjadi cikal bakal kegiatan dayung perahu naga untuk menghormati sang Perdana Menteri.

Persiapan Perahu Naga di Pinggir Sungai Cisadane. Sumber: Dok. Pribadi

Di kota Tangerang, lomba perahu naga diadakan di Sungai Cisadane. Adapun sungai ini terletak dekat dengan Pasar Lama. Area trotoar pinggir sungai juga sering disebut dengan Cisadane Walk merupakan tempat pengunjung bisa menonton balap perahu naga. Di hari tanpa festival, pada saat petang di sekitar area ini juga ramai oleh para pedagang makanan.

Sebelum acara Peh Cun diselenggarakan, panitia bersama penduduk setempat mengadakan Gerakan Peduli Lingkungan Bersih dan Sehat untuk merapikan area festival agar nyaman digunakan. Saat lomba perahu naga berlangsung memang masih terlihat sampah yang hanyut di pinggir sungai. Namun, secara umum sampahnya sudah tidak terlalu banyak dan yang penting tidak mengganggu aktivitas mendayung. Semoga kedepannya kebersihan di sungai Cisadane dapat lebih ditingkatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline