Lihat ke Halaman Asli

Ayu Saptarika

TERVERIFIKASI

Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

Mengalahkan Rasa Takut di Pulau Wayag

Diperbarui: 12 September 2019   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wayag, Raja Ampat. Sumber: Dok. Pribadi

Tak hanya fantastik sebagai tujuan menyelam, Raja Ampat juga memungkinkan Anda bertualang dengan beragam aktivitas. Anda bisa menikmati keindahan laut biru kehijauan bertebing seperti film Avatar di Teluk Kabui, mendaki bukit karst, dan mengagumi keindahan Bukit Bintang di Piaynemo (baca: Terpikat Pesona Piaynemo dan Laut Raja Ampat). Selain itu, Anda bisa memacu adrenalin dengan memanjat bukit karang di pulau Wayag. 

Batu Pensil di Teluk Kabui Difoto dengan Drone. Sumber: Dok. Pribadi

Penulis di Piaynemo. Sumber: Dok. Pribadi

Pesona Pulau Piaynemo Difoto dengan Drone. Sumber: Dok. Pribadi

Pulau Wayag merupakan salah satu ikon wisata di Raja Ampat, Papua Barat yang merupakan area perbukitan karang. Tempat ini berjarak cukup jauh dari Doberai Private Island pulau Urai, tempat saya menginap yang juga berpemandangan indah. Sekitar 3-4 jam perjalanan harus ditempuh dengan speedboat hingga melewati laut Halmahera ke wilayah eksotik tersebut. 

Kegiatan lain yang bisa dilakukan di Wayag selain memanjat bukit karang, yaitu: snorkeling, bermain dan memberi makan ikan hiu, dan mengunjungi kampung nelayan Selpele sambil berbagi dengan warga lokal (baca: Tamasya ke Raja Ampat, Jangan Lupa Berbagi di Kampung Selpele).

Penulis Berbahagia di Pulau Urai. Sumber: Dok Pribadi

Pada artikel ini saya akan menceritakan serunya mengalahkan rasa takut di Wayag. Petualangan dimulai dari tantangan memanjat bukit karang lalu bermain dan memberi makan ikan hiu.

Terdapat dua puncak Wayag, yaitu bukit karang berketinggian 80 meter dan 100 meter. Pada saat saya berkunjung, bukit berketinggian 100 meter sedang penuh dikunjungi turis. Akhirnya, saya dan rekan-rekan memutuskan untuk memanjat bukit berketinggian 80 meter.

Area panjat terjal dengan kemiringan nyaris 90 derajat. Sempat bertanya-tanya apakah saya mampu mencapai puncaknya atau tidak. Namun demikian, saya hilangkan keraguan dan mencoba menaklukan rasa takut itu. Testimoni pengunjung yang telah mencapai puncak mengatakan pemandangannya indah sekali. You never know until you try. So, I try!

Langkah Pertama Melalui Tangga. Selanjutnya, Memanjat Bukit Karang Hingga ke Puncak! Sumber: Dok. Pribadi

Bila hendak kemari, Anda dapat mengikuti persiapan berikut.  Pertama, siapkan fisik dan mental agar memanjat dengan kondisi sehat. Kedua, pakai perlengkapan ini: topi, kacamata hitam, dan krim tabir surya sebab suhu udara panas terik. Baju berlengan panjang atau jaket tipis juga bisa dikenakan supaya kulit tidak terbakar saat memanjat.

Ketiga, pakailah sepatu dan celana panjang agar kaki nyaman melangkah dan tidak luka terkena karang tajam. Keempat, pakai sarung tangan sebab bukitnya curam hingga membutuhkan bantuan tangan untuk meraih karang sebagai pegangan. Kelima, memanjat dengan posisi tubuh seperti merayap saat naik maupun turun bukit.

Perjalanan ke puncak Wayag membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Setiap rombongan pemanjat ditemani pemandu lokal. Pemandu ini membantu membawakan tas dan barang pengunjung serta mengawasi jalur panjat. Jalur yang sempit dan curam membuat pengunjung yang ingin naik atau turun harus bergantian agar tidak terjatuh.

Yang membuat saya takjub adalah para pemandu lokal di sini mendaki tanpa sarung tangan dan sepatu. Pemandu bisa memanjat sangat cepat hingga tiba di puncak lebih dulu. Seolah-olah kaki mereka tidak sakit saat menginjak batu karang tajam. Luar biasa!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline