Siapapun pasti pernah mendengar kata cinta. Namun untuk membuktikannya, itu lain cerita!
Muda-mudi sering berkata "Ah, cinta monyet!" yang dalam arti sederhana adalah sayang tapi kadang ada, kadang gakada. Bila cintanya bubar gampang cari yang baru. Meskipun begitu, ada pula yang menemukan cinta sejati sejak muda kepada pasangan maupun kepada profesi yang senantiasa langgeng hingga kini.
Memperjuangkan cinta sejati tidaklah mudah. Tidak cukup hanya diucapkan saja. Butuh mengenal, dan susah senang pun bersedia dijalani bersama. Bagi yang berhasil, rasanya luar biasa! Cinta sejati pasti membuahkan hasil. Demikian pula mencintai mata uang negara kita, Rupiah, yang senantiasa diupayakan bersama agar nilainya semakin kokoh.
Sebagai warga negara Indonesia, ada 3 langkah sederhana yang bisa dilakukan bersama untuk buktikan cinta pada Rupiah agar kehadirannya langgeng. Simak saja di bawah ini.
1. Pakai Rupiah Tanda Merdeka!
Mencintai butuh mengenal lebih dekat. Uang Rupiah dicetak dan diatur penggunaannya oleh Bank Indonesia dengan kode ISO 4217 IDR. Nama Rupiah sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, rupya, yang berarti uang perak.
Sebagai generasi milenial, saat saya duduk di Sekolah Dasar, nilai nominal tertinggi yaitu Rupiah warna biru Rp 50.000 dengan gambar Bapak Pembangunan, terbit tahun 90an. Ketika itu, uang jajan saya beberapa lembar Rupiah hijau bergambar orang utan dan masih diusahakan ada sisa untuk ditabung. Tidak pernah terbayang, seperti apa bentuk Rupiah zaman opa oma yang nilainya sen-senan.
Hari ini, kemajuan teknologi membuat hadirnya uang elektronik dalam berbentuk kartu tinggal "tap" atau tukar point di kios-kios. Masyarakat modern kian terbiasa dengan transaksi non tunai dan online. Yang namanya kids zaman now tidak banyak lagi memikirkan wujud fisik uang, yang penting pembayaran dapat dilakukan secara sah dan cepat.
UU No.7 tahun 2011 tentang mata uang menyebutkan bahwa Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang wajib dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia.
Ingin mengetahui wujud Rupiah di masa lampau? Museum Bank Indonesia memiliki koleksi fisik uang yang merekam jejak Rupiah dari masa ke masa. Mengunjunginya dapat menjadi agenda mengasyikan sekaligus menambah pengetahuan bagi Anda dan keluarga.
Menelisik sejarah Rupiah, alat pembayaran pertama disebut Oeang Republik Indonesia (ORI). ORI dipakai sebagai alat tukar sah pada 30 Oktober 1946. Ada hal yang perlu diingat secara lintas generasi. Sehari sebelum ORI resmi beredar, Bung Hatta berpidato lewat Radio Republik Indonesia. Beliau menyatakan dengan terbitnya ORI, rakyat Indonesia menutup masa penuh penderitaan dan kesukaran. ORI adalah tanda kemerdekaan Republik Indonesia.