Lihat ke Halaman Asli

Ayu Saptarika

TERVERIFIKASI

Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

Giatkan Bisnis Melalui "Digital Marketing"

Diperbarui: 27 April 2018   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : www.icebreaker-bd.com

Dunia yang dinamis dan sarat akan perubahan hendaknya tidak dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan. Bila disikapi secara positif, berbagai perubahan justru memicu kreativitas manusia untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Khususnya bagi para pemasar, kemampuan beradaptasi dan cepat tanggap terhadap lingkungan serta jeli melihat peluang menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan eksistensi bisnis agar maju selaras zaman.  

Ya, ilmu pemasaran terus berkembang. Bagi Anda yang berprofesi sebagai Pemasar (Marketer/ Sales Profesional), Brand Manager, Produk Manager, dan Business Development, pengetahuan mengenai Marketing 4.0 dapat dijadikan jurus jitu untuk menghasilkan aktivitas pemasaran yang up to dateserta memanfaatkan teknologi digital yang memungkinkan Anda terkoneksi dengan konsumen secara luas.

Kilas balik mengenai serial sebelumnya, Marketing 1.0 merupakan teknik pemasaran dimana berfokus pada produk, "Product Centric Era". Di masa ini, produsen menjadi pemimpin dari segala proses penjualan. Keinginan konsumen belum terlalu didengarkan. Cara ini dipengaruhi oleh zaman revolusi industri.

Di Marketing 2.0, produsen mulai mendengarkan keinginan dan kemauan pelanggan lantas menciptakan produk yang sesuai, "Customer Centric Era". Teknik membuat produk yang berkualitas tanpa mempedulikan kebutuhan pelanggan telah ditinggalkan.

Beralih ke Marketing 3.0, merupakan teknik pemasaran yang bertujuan untuk membuat membuat kehidupan yang lebih baik. Proses pemasaran tidak hanya berfokus pada kebutuhan dan kegiatan bisnis yang menuai keuntungan saja, akan tetapi turut memperhatikan aspek spiritual, nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.

Sumber : www.psmag.com

 Zaman sekarang, munculah Marketing 4.0 yang merupakan penggabungan teknik pemasaran Marketing 3.0 + aktivitas digital karena adanya teknologi canggih. Melakukan proses pemasaran dan branding pada suatu produk dinilai kurang lengkap bila hanya menyampaikan secara offline saja di hari ini. Produsen dan pemasar juga disarankan memiliki konten digital yang relevan supaya produk/ jasanya menarik bagi pelanggan. Konten pemasaran bukan hanya bagaimana cara menjual produk/ jasa, namun juga ide dasar manfaat dari produk itu sendiri turut disampaikan sebagai pesan utama.

Buku Marketing 4.0. Sumber : www.marketinginsidergroup.com

Pada Marketing 4.0, dibahas pula mengenai adanya tren komunikasi pemasaran yang berubah. Bila dahulu dilakukan secara vertikal terpusat dari sisi penyampai informasi kepada khalayak ramai, kini berganti menjadi secara horizontal yaitu para penyampai warta justru 'belajar' dari publik mengenai topik apa yang sedang hangat dibicarakan masyarakat.

Teknik komunikasi yang sebelumnya mengedepankan sifat eksklusif untuk kalangan tertentu, kini juga berubah menjadi bersifat inklusif dimana informasi dapat diakses oleh publik. Tujuan komunikasi pemasaran yang sebelumnya hanya kepada target individu, saat ini pun berganti menjadi ditujukan pada komunitas sebab adanya koneksi sosial secara digital.

Sebelum ada teknologi digital dan aneka media sosial, perjalanan konsumen menjadi loyal hanya diramu dalam 4 A, yaitu : Aware, Attitude, Act, Act again. Namun kini terjadi pergerseran menjadi 5A, yaitu : Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate. Pada tahap Appeal dan Ask, disampaikan bahwa perilaku konsumen terhadap sebuah branddipengaruhi oleh komunitas. Selanjutnya pada tahap Act dan Advocate, loyalitas didefinisikan sebagai keinginan publik untuk merekomendasikan sebuah brand.

Advokasi yang dimaksud di sini adalah kegiatan publik dalam hal berbagi pengalaman/ pendapat terhadap suatu produk maupun jasa. Terlebih, bila publik mau menyebut nama sebuah brandmeskipun belum menjadi pelanggan, khususnya untuk kategori barang mewah. Aneka pendapat, testimoni, bahkan rekomendasi umum melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya dapat disebut sebagai aktivitas advokasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline