Lihat ke Halaman Asli

Aysinna

Sanitarian

Paradigma Masayarakat Membakar dan Menimbun Sampah

Diperbarui: 5 April 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kalteng.co

Permasalahan sampah di indonesia semakin bertambanh banyak dengan seiring laju pertumbuhan penduduk mengapa bisa terjadi?

Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya penduduk semakin banyak pula kebutuhan/ kegiatan yang mengahsilkan sampah seperti sampah organik,plastik, dan B3.

Kurangnya kesadaran dan edukasi masyarakat terhadap sampah menyababkan berbagai masalah kesehatan seperti kebiasaan atau paradigma yang menimbun sampah dan membakar sampah. Kegiatan ini dapat menyebabkan  polusi udara kareana dari hasil pembakaran sampah di hasilkan berpotensi menghasilkan gas CO sebanyak 30 kg. 

Asap dari pembakaran sampah plastik akan menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida (racun tumbuhan) dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya sesak nafas bagi penderita asma dll. Paradigma ini harus segera di atasi agar tidak mencemari lingkungan dan sampah dapat di olah dengan tepat juga bisa di manfaatkan kembali bagi masyarakat.

Ketika kita tidak memilah sampah dengan baik, dan terus menimbun menjadi satu akan sangat berdampak pada lingkungan terutama pada tanah. Tanah yang digunakan untuk tempat penampungan sampah akan tercemar oleh bahan kimia yang di hasilkan oeh sampah karena di situ terdapat berbagai macam sampah yang terurai menjadi satu diantaranya sampah plastik, batu batrai bekas, kabel,dan  sisa makanan dari sampah ini juga di hasilkan air lindy. Sehingga sinar matahari tidak bisa masuk karena tertahan oleh timbunan sampah. Jika kebiasaan ini terus terjadi tanah tidak akan subur dan tidak bisa berfungsi sebagai media tanam karena sudah tercemar oleh sampah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline