"Hatiku hancur, Wi. Ternyata Reino selingkuh dengan wanita lain. Mereka sering chattingan dan teleponan dari kantor..." curhat seorang kawan sambil berlinang air mata.
Sore itu kami janji ketemuan karena Sisy (nama samaran) ingin meluahkan semua kegalauannya. Matanya sembab dan wajahnya tampak lesu.
Terlihat, apa yang dirasakan Sisy sangat membebani hati dan pikirannya. Sisy seperti dikalahkan oleh luka batin yang tidak siap ditanggungnya. Apakah kamu juga pernah mengalaminya?
Wanita adalah fitnah bagi laki-laki
Idealnya, melepaskan suami pergi bekerja tidak dengan kekhawatiran suami akan selingkuh. Faktanya, beberapa dari kaum adam justru tidak mampu melawan godaan yang ditemuinya sepanjang berada di luar rumah.
Tidak terlalu aneh karena fitrah wanita yang sangat menarik bagi lawan jenis. Mulai dari kecantikan lahiriah sampai nada suara nan manja. Ini belum termasuk kepandaian menghias diri yang belakangan ditunjang berbagai produk kecantikan.
Ketika logika sudah dikalahkan oleh nafsu syahwat, berbagai kekurangan istri pasti muncul dengan sendirinya. Maka hilanglah jasa-jasa istri merawat keluarga selama pernikahan.
Berpihak pada istri, jangan menghakimi
Ada banyak sosok Sisy di luar sana. Dan saat mereka menjadi korban dari perselingkuhan suaminya, seketika hati menjadi hancur karena kesucian rumah tangganya ternoda. Seringnya terlintas pikiran untuk meminta cerai daripada harus dimadu.
Sebagai orang terdekat, baik keluarga maupun sahabat, selayaknya menunjukkan sikap berpihak dan jangan sekali-kali menghakimi.
Menganggap istri tidak melayani suami dengan baik, kurang bumbu saat di ranjang, terlalu sibuk mengurus karir, tidak mampu memberikan keturunan, tidak akan memberikan solusi karena bukan ini inti dari semua masalah.