Rumah berlantai tiga itu hanya ditinggali wanita bernama Suzan. Sejak Dokter Smith, suaminya, meninggal karena kasus pembunuhan, Suzan memutuskan meninggalkan kamar tidur mereka di lantai dua, dan menempati ruang tempat penyimpanan dokumen kerja suaminya di lantai atas.
Dari jemdela kamarnya yang menghadap ke jalan, kamu sering memergoki Suzan mengintip dari balik tirai yang dia buka sedikit. Kamu bertanya-tanya dalam hati, apakah Suzan baik-baik saja? Dan bagaimana dia bisa mengurus dirinya sendirian di rumah besar itu?
Sejauh yang kamu tahu, Suzan mempunyai tiga orang anak dari pernikahan sebelumnya. Mereka sudah dewasa dan tinggal di luar negeri. Tetapi dengan Dokter Smith, dia sama sekali belum berhasil berketurunan.
Kamu mengingat-ingat kejadian benerapa tahun lalu. Saat proses pemakaman Dokter Smith, tidak satu pun dari ketiga anak Suzan dari suami pertamanya hadir memberikan tanda duka cita. Saat itu Suzan hanya ditemani adik semata wayangnya, Rose.
Dengan niat membantu tetangga, kamu kemudian mengundang warga sekitar untuk membantu Suzan yang malang.
Disepakatilah bahwa warga akan bergantian menemani Suzan dan bermalam di sana. Siapa saja boleh menyiapkan makanan dan minuman atau mengantarnya memeriksa kesehatan di awal bulan.
Kamu akhirnya menyiapkan jadwal bergiliran dari siapa saja yang rela membantu Suzan. Satu tim terdiri dari tiga orang, empat orang, dan di antaranya ada pula dua orang yang merupakan pasangan suami istri.
Suzan hanya diam dan tidak menanggapi apa-apa saat kamu dan yang lainnya datang untuk membahas masalah ini. Dia sama sekali tidak menunjukkan reaksi senang ataupun keberatan. Mungkin wanita itu mulai dihinggapi perasaan depresi atau semacamnya, pikirmu.
Kamu mencatat, dalam bulan pertama semua tampak berjalan seperti selayaknya. Tidak banyak yang dapat ditunjukkan Suzan dalam interaksinya dengan para penjaga. Suzan tampak tertutup dan kamu masih kerap melihatnya mengintip dari balik jendela kamar.
Semua orang memiliki permasalahan dalam hidupnya. Begitu kamu berpikir. Dan kamu membiarkan saja Suzan terkesan tidak menghargai usaha tetangganya untuk membantunya.