"Ibu, aku ngga mau buah mangga. Mangga sering asam daripada manis. Aku maunya apel!" pinta si kecil Ayra sebelum berangkat sekolah.
Malam harinya, dia berkata lagi, "Ibu, tolong belikan buah naga juga yaa. Teman-temanku suka macam-macam buah!"
Waaaah... senang rasanya melihat si bungsu bersemangat menyambut kegiatan di sekolahnya besok.
Pesta buah, atau pihak sekolah biasa menamai fruit party, adalah kegiatan yang terjadwal beberapa kali dalam setahun.
Sebagai ibu, saya mendukung program tim pengembang sekolah yang memberi kesempatan pada anak-anak mengenal dan menikmati rasa buah-buahan bersama-sama.
Sebenarnya, anak-anak kami di rumah sangat senang mengonsumsi buah-buahan. Mulai dari buah endemik Kalimantan sampai buah yang sudah populer secara umum. Tetapi tidak semua anak menyukai buah, bukan?
"Rian ini Mbak, kalau buah sukanya ya semangka. Ngga mau kalau dikasih pir atau apel..." tutur seorang penjual buah dekat tempat tinggal kami. Rian, anak pertamanya satu sekolah dengan si bungsu.
"Oya? Kalau pepaya atau mangga?"
"O, jangan harap Mbak..." selorohnya.
Lain lagi dengan Hisyam.
Saat sedang duduk menunggu bel pulang berbunyi, ibu Hisyam bercerita. "Kemarin saya kan ke pasar. Trus saya lihat pisang. Saya beli lah karena Hisyam suka pisang. Saya ngga ingat kalau anak-anak mau pesta buah. Ya pisang itu dibawakan."