"Mari duduk sini. Sudah waktunya menikmati minum teh buatan istri."
"Mungkin sebentar lagi."
"Tapi teh ini akan segera dingin."
"Dan aku tidak membutuhkannya!"
Aku diam, berusaha mengerti perasaan suamiku.
Ini adalah teh dengan kualitas terbaik. Aku sudah menyeduhnya dengan suhu paling tepat. Menunggu dengan waktu yang semestinya. Tidak kurang, tidak lebih.
Kau membeku, tapi setidaknya kau pasti mencium aroma segar yang menggugahmu. Meninggalkan pekerjaanmu sebentar saja.
"Baiklah, aku sudah menunggumu."
"Aku tak punya waktu."
"Kau jangan keras kepala! Kau berusaha meyakinkan bahwa semua baik-baik saja."