Memperkenalkan Emily Arrow dalam cerpen ini, silahkan tonton video berikut:
Sebenarnya aku tipe pria yang hanya mengerjakan apa yang menjadi tugasku di gedung perpustakaan ini. Tetapi saat jam makan siang, Ibu Kepala menyampaikan bahwa aku dibutuhkan di rumahnya sore ini.
Maka aku menghentikan kendaraanku dekat dengan gerbang, sementara sedan yang dikendarai Ibu Kepala terus masuk ke halaman.
Ternyata dugaanku salah. Rumah mereka hanya terlihat luas tapi tak bisa dibilang hebat. Berbeda dengan wajahnya yang aristokrat dan cara berjalannya yang anggun.
"Supir kami sedang tidak masuk kerja, ada urusan keluarga katanya. Mari silahkan..." kata wanita itu sambil membuka pintu.
Sekali lagi aku salah. Ibu Kepala berbicara biasa saja, tanpa nada angkuh seperti sorot mata coklatnya.
"Joe bisa memeriksa lampu kamar saya, kan yaa? Jangan khawatir ada tangga dan peralatan di sana, sudah disiapkan..."
Apa? Memperbaiki lampu? Kenapa tidak memanggil tukang listrik? Aku garuk-garuk kepala.
"Tolong buat minuman untuk Joe, ya Bik. Saya istirahat di halaman belakang aja..." katanya saat seseorang menghampiri.