Semua anak punya kelompok masing-masing di sekolah. Begitu juga kami. Saat menemukan sifat yang hampir sama satu sama lain, kami langsung tersedot seperti magnet.
Kami menamakan diri sebagai dreamer squad, atau pasukan pemimpi. Anggotanya adalah aku, Anya, Joan, Lussy, dan Brad. Kegiatan kami adalah merancang petualangan yang menyenangkan.
Tapi yang menyebalkan adalah guru-guru di sekolah selalu menganggap kami sebagai anak nakal. Padahal membuat sedikit kejutan untuk anak-anak lain sama sekali bukan kejahatan, hanya sedikit jahil agar sekolah tidak membosankan.
Yeah, meski para guru pernah menjadi murid, tetapi kami berada pada zaman yang berbeda. Ini sebuah dimensi waktu yang tidak terlalu jauh, tapi sulit untuk dijelaskan.
"Baiklah, apa rencana kita hari ini?"
"Hah? Eh..." aku sedikit kaget, Lussy tiba-tiba sudah sampai dan menghempaskan ranselnya yang penuh.
"Kita tunggu yang lain.
Hey, apa kau bawa makanan?"
Lussy memonyongkan bibir, lalu tersenyum.
Tidak, meski dia kelihatan manis, kami punya peraturan tidak boleh saling naksir. Itu cinta monyet namanya, dan kami bukan monyet!
"Kau belum pernah coba kembang gula rasa kacang ijo?" Lussy mengeluarkan permen seukuran dadu dari dalam tasnya.