Orang bisa melakukan apa saja, saat kemarahan menguasai hati. Penyidik kepolisian menyebutnya dendam. Padahal Maya cuma ingin meninggalkan lingkaran itu. Sebuah kehidupan yang menginjak-injak harga dirinya.
"Bagaimana watak Adrian sebagai suami?" tanya penyidik wanita Sepertinya bukan polisi, entah apa.
"Lembut, tetapi kasar!"
"Maksudnya lembut?" tanya wanita itu lagi.
*
Maya memang tidak lupa, lima belas tahun ia menikah dengan lelaki macam Adrian, seperti membuka buku kenangan yang cukup tebal.
Perempuan itu akan menemukan kisah demi kisah, lalu senyum bahagianya akan menjelma genangan air mata.
Saat ia jatuh cinta pada lelaki yang dianggapnya baik itu, Adrian memang menunjukkan sikap ksatria dan penyayang.
Saat mereka sedang jalan-jalan dan bertemu kelompok gelandangan yang berusaha usil, Adrian berusaha sekuat tenaga melawan mereka. Itu untuk melindungi Maya.
Atau saat adik Maya membutuhkan biaya operasi usus buntu, lelaki yang kemudian menjadi suaminya itu, rela menjual mobil kesayangannya bertukar dengan mobil biasa saja.