Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Aku Ingin Punya Boneka

Diperbarui: 7 Januari 2022   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Aku Ingin Punya Boneka|foto: Pomme D'Amour Little/Pinterest

"Mengapa orang dewasa tak boleh punya boneka?" kataku dengan bibir dimajukan.

Sebenarnya aku mengerti, orang dewasa tidak pantas bermain layaknya anak kecil. Mereka harus menyibukkan diri dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Mencari nafkah dan mengurus keluarga. Sedangkan bermain boneka hanyalah hiburan bagi anak kecil. Titik.

"Jadi kau tetap mau beli boneka?" pertanyaan Sarah yang diiringi senyum, bernada nyinyir padaku. Tapi masa bodoh lah, yang penting dia mau menemani.

Sesampainya di toko boneka, gadis itu terpana tak berkedip. Bukan karena look boneka-boneka yang cantik dan modis layaknya remaja sekarang, tetapi karena label harga yang digantung di tangan boneka. 

"Gila! Ini kok bisa segini harganya? Ada yang setengah dari gaji kita, lho!

Aku cuma tersenyum kecil, tanpa memberi penjelasan pada Sarah.

"Mending uangnya buat makan enak di restoran..."katanya lagi sambil mengekor di belakangku, dan melihat kiri-kanan.

"Iya deh, entar aku traktir buat pengganti lelah..."

Akhirnya aku berhenti di depan sebuah boneka berambut coklat kemerahan. Gaya dikuncir dua menampakkan kesan imut. Dia memakai dasi merah dan kostum mirip jala. Sepasang boot berwarna moka dan kaus kaki yang tampak berbahan lembut. Menarik sekali. Meski sedikit seram karena terlihat ada bekas terbakar di wajahnya.

"Jangan bilang kalau kau ingin beli yang itu?!" Sarah melotot. Jujur wajahnya lebih menakutkan daripada boneka yang dia tunjuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline