Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Dan Salju pun Turun Perlahan

Diperbarui: 21 Desember 2021   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dan Salju pun Turun Perlahan|foto: Hennie Triana Oberst

"Maafkan aku, Sayang. Aku akan pulang kalau ibu sembuh, yaa..."

Untuk ke sekian kali jawaban ini terdengar dari handsfree headset di telingaku. Seraut wajah membayang di pelupuk mata. Aku sangat mencintainya.

Sudah hampir setahun, Sukma meninggalkan rumah ini. Tak lama setelah ia menemukan emailku untuk seorang wanita.

"Kau seperti anak kecil yang tidak diizinkan makan permen. Lalu kau mengambilnya diam-diam. Berjongkok di bawah meja untuk..."

"Sukma sayang, tolong percaya ya. Aku tidak ada hubungan lebih dengan Jane."

"Siapa bilang aku marah? Aku hanya heran, ngapain aja kalian di kantor, sampai harus saling berkirim email..." 

Ah, memang tidak enak, mendengar sindiran dari istri sendiri. Tanpa kuduga, ini akan berakhir dengan LDR yang menyakitkan.

Sukma tak mau lagi berbicara apapun denganku. Ia menjadi sulit ditemui, dan lebih banyak mengunci dirinya di kamar.

Aku gagal meluluhkan hatinya. Ia tak mau mengangkat teleponku, dan hanya membalas chatku dua kali. 

Sampai akhirnya Sukma berpamitan padaku. Sebuah koper besar telah siap di sampingnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline