Lanjutan cerpen Gaun Biru yang Dicuri
Sebelumnya...
Khaylila memejamkan matanya. Membuka mimpinya seluas cakrawala. Semoga keindahan ini terus terjadi.
Pukul sebelas lebih beberapa menit, Khaylila terbangun. Perasaannya jauh lebih nyaman sekarang.
Ia melihat ke luar jendela. Tampak rinai-rinai hujan sedikit memberi harapan. Semoga matahari cepat datang.
"Kakak sudah bangun?" sambut Arumi saat masuk ke kamar. Wajahnya berseri-seri.
"Bunda masak ayam goreng kesukaan Arumi. Tapi baru boleh dimakan kalau Kakak sudah bangun..." bibir mungilnya mengerucut.
Khaylila tersenyum. Bunda sangat bijak, menurutnya. Selalu mengedepankan empati dan kehangatan keluarga.
Tentu, saat ia dan Arumi menghabiskan waktu secara bersama-sama, akan tersimpan dalam memori bawah sadar. Kelak dewasa keduanya akan merindukan suasana ini lagi. Itu yang ia pahami.
*
Putri Tea tak membuang waktu. Direnggutnya gaun biru tua milik Putri Ilena dengan kasar. Ia tak peduli kalaupun balgawn menawan itu akan rusak. Cepat ditinggalkannya kamar, sebelum ada yang melihat.