Bunda Roselina Tjiptadinata adalah istri dari Pak Tjiptadinata Effendi. Mereka berdua merupakan penutur senior di blog Kompasiana ini. Terhitung sejak februari 2013 sudah bergabung.
Pak Tjipta, demikian saya menyapa, sudah menempati posisi maestro dengan 5.847 judul tulisan. Sedangkan Bunda Rose, demikian saya menyapa, termasuk fanatik dengan 940 judul tulisan.
Tanpa meninggalkan rasa hormat, saya memilih judul di atas, sebagai apresiasi kekaguman serta rasa bangga kepada beliau.
Bunda Rose layak jadi panutan di masa kini. Dimana banyak wanita sibuk mencari eksistensi diri. Ingin dibilang begini, ingin dibilang begitu, akhirnya hanya menjadi tontonan bagi yang lain.
Izinkan saya mengisi tulisan ini dari sudut pandang diri yang ingin belajar tentang makna hidup.
Banyak sosok wanita yang sangat keren karena mumpuni di bidangnya di usia yang relatif muda.
Tetapi, seorang wanita yang telah melewati banyak musim dalam kehidupannya, tak kalah istimewa bagi saya.
Ibarat seorang pejalan yang telah menghabiskan waktunya sejak fajar menyingsing hingga matahari membayang senja. Apa yang menjadi pengalamannya, menjadi ilmu untuk orang lain pastinya.
Sejujurnya, saya belum pernah bertemu Bunda Rose secara langsung. Bisa saja beliau jauh lebih baik dari yang saya kira.
Walau begitu, saya tetap ingin mengambil pelajaran dari tulisan beliau yang mengalir tulus seperti berikut ini: