Anak-anak kita adalah tunas bangsa, calon penerus kepemimpinan yang ada sekarang. Sebagai orang tua kita berupaya membangun jiwanya, membangun badannya, untuk Indonesia.
Lalu apa bekal yang akan mereka bawa? Pancasila, tentu.
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari kata panca yang artinya lima; dan sila yang artinya dasar, sendi, asas, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik .
Pancasila adalah falsafah bangsa, ideologi dan dasar negara. Di dalamnya mencakup sendi-sendi yang saling menguatkan.
Pancasila mengandung 36 butir dan disimbolkan dalam wujud burung Garuda. Di dadanya terdapat lima sila dengan simbol gambar masing-masing. Sementara kedua kaki mencengkeram pita bertuliskan Bhinneka Tinggal Ika, semboyan bangsa Indonesia.
Tapi, sudah setahun sejak pandemi berlangsung, selama itu pula anak-anak kita absen mengikuti kegiatan upacara bendera pada senin pagi. Lalu, apakah mereka masih mengingat kelima sila tersebut?
Sulung saya, kelas 6 SD, ternyata terbata melafalkannya.
Harus saya akui, anak-anak mempunyai memori atau daya ingat yang baik. Tetapi tanpa sebuah pembiasaan, wajar mereka menjadi lupa, bukan?
Syukurlah, saat mencoba melafalkan yang ketiga kali, sulung saya sudah lancar menyebutkan, tanpa saya bantu sedikit pun.
Dan inilah cara saya mengajarkan sekaligus menerapkan nilai-nilai Pancasila pada anak: