Situasi seperti apa yang membuatmu produktif dan kaya akan gagasan?
Pertanyaan sederhana ini, sejenak membuat saya mengingat-ingat. Dari sejumlah tulisan yang saya tayangkan melalui Kompasiana, hal apakah yang melatarbelakangi?
Bukan kesedihan ataupun kegembiraan
Jujur, ada beberapa judul yang saya jagokan. Inspirasinya disadur dari kisah nyata yang menjadi tulisan fiksi. Entah jika pembaca menilai biasa saja.
Judul tersebut antara lain: Bening-bening Mata Gadis Kecil, Gadis Kecil Bernama Ratna,Yang Membuka Mata Hatiku, Balada Siti Komariah
Di bagian ini, saya seperti mengolah rasa menjadi karya. Rasa tersentuh dan terharu pada apa yang saya saksikan. Sekalipun sebenarnya saya tidak terlalu suka memberikan kritik sosial.
Bisa dibilang, semasa kecil saya banyak "diajarkan" oleh Bapak tentang kekecewaan pada sistem pemerintahan. Atau diperlihatkan bagaimana segelintir orang berbuat tidak adil untuk yang lainnya.
Justru dengan pengalaman "pahit" Bapak, saya menjadi abai hal-hal tersebut. Saya gagal mewarisi kebencian yang bagi saya tak menarik.
Semasa kecil saya begitu kesepian tanpa kehadiran ibu yang harus membanting tulang. Akhirnya saya justru tenggelam menikmati buku atau bacaan apa saja.
Mengapa saya menulis?