Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Pemilik Butik Demikian Toksik, Saya Sangat Terusik!

Diperbarui: 24 Mei 2021   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi butik: i.pinimg.com

Ini kisah tujuh tahun yang lalu. Di tahun pertama, kisah ini selalu melintas di kepala.

Sampai saat saya menemukan topik Lingkungan Kerja Toksik, kisah ini pula yang terlintas.

Pada tahun 2014, butik di dalam mall di kota Samarinda, sudah termasuk mentereng. Entah mengapa saat saya mencari lowongan kerja, yang tertangkap oleh mata adalah selembar kertas putih yang ditempel di dinding kaca. 

Saya pun mencoba berbicara pada pemilik butik, dan diterima bekerja di sana mulai besok. Tanpa saya ketahui, tempat sehebat itu, dengan koleksi gaun dan gamis mewahnya, merupakan lingkungan kerja toksik yang saya temukan!

Tidak cukup lama saya bekerja di sana. Sesuai pembicaraan, saya dikontrak selama tiga bulan pertama. Selanjutnya akan dipertimbangkan menurut kondisi. 

Saat itu, dua bulan menjelang ramadhan. Bila pengunjung butik tetap ramai sesudah momen idul fitri, saya akan dipertahankan. Ternyata, butik terhitung sepi atau kurang pengunjung. 

Sebagai karyawan baru, saya berusaha menyesuaikan diri. Berusaha paham dengan jenis busana yang ditawarkan, selera pengunjung mall, tren saat itu, termasuk harga tiap potong busana yang menurut saya selangit.

Ternyata, pemilik butik yang seorang lelaki, sebut saja Pak Jay, sering tidak berada di belakang mesin kasir. 

Dua orang karyawan lama, juga tampak sudah sangat paham bagaimana mengelola butik. Mulai dari menerima kiriman dari pihak ekspedisi, membongkar karung besar, memilah harga sesuai nota, mengatur pergiliran setiap item untuk dipajang, lalu menyisakan bagian lainnya sebagai stok gudang. 

Pak Jay, bisa dibilang cukup sibuk. Jarak dari rumah menuju mall tempat butiknya, sekitar 45 menit dengan mobil. Ia baru bisa menampakkan batang hidungnya, sesudah mengantar putri sulungnya yang baru duduk di kelas satu Sekolah Dasar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline