Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Hujan Terperangkap Kabut Pepohonan, Aku Terperangkap Rindu Untukmu

Diperbarui: 1 Desember 2020   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pribadi

Tetes-tetes hujan berjatuhan berdesakan memenuhi janjinya pada alam

Bergumul dengan kabut membasahi setiap kering pepohonan

Merasuk ke setiap lapisan tanah dan kubangan

Menembus terperangkap jauh ke dalam


Aku menatapi tetes-tetes hujan yang jatuh dari ujung atap rumah

Merekam suara menderu dari pertarungan angin

Menikmati kesendirian bersama sunyi sepi tanpamu

Dingin menggigil terperangkap rindu yang penuh di kalbu


Di kejauhan pohon-pohon meliuk mesra

Berkejaran, berpelukan dan saling menggenggam

Tak mampu menghindari jatuhnya daun-daun lama

Atau patahnya ranting-ranting tua


Aku masih duduk di teras rumah menghitung waktu

Menunggu pujaan hati membela negeri pulang kembali

Aku tak percaya kata mereka engkau tertembak musuh

Aku percaya engkau cinta kepadaku, belum menghadap sang illahi

*untuk Kompasiana





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline