Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Sejuta Alasan Bermain Api

Diperbarui: 7 November 2020   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pulsk.com

Aku sudah lama mengenal wanita cantik ini, tepatnya beberapa tahun yang lalu. 

Aku bukan mengenalnya dengan baik, hanya sekitar tiga bulan. 

Dan selama bertahun-tahun pula wangi parfumnya membayangiku. Kemana pun aku pergi, seakan ia masih ada. 

Mungkin ini hanya perasaanku, dan mungkin juga suatu kebetulan. Wangi parfum yang enak, akan disukai banyak orang sekalipun tak saling kenal. Apalagi jika bisa ditanya dari seorang teman, 

"Pakai parfum merk apa? Wanginya enak... mau hunting merk yang sama..."

Tetapi wangi parfum bukanlah seluruh daya tarik kak Nana, nama wanita multi magnetis ini. Suaranya yang manja pun memikat telinga. Deretan kalimat meluncur seiring senyumnya yang ramah. Semua natural tanpa dibuat-buat. 

Caranya berjalan pun tampak anggun dengan gamis menyentuh lantai. Setiap hari aku berjalan di belakangnya, setiap hari pula aku terpesona. Benar-benar seorang wanita jelita yang menawan.

Terkadang di waktu senggangku dulu aku berpikir, ngeri juga berada di dekat kak Nana. 

Usia kami hanya terpaut satu tahun, tapi ia tampak dewasa dan ngemong. Tak jarang kami menggunakan pakaian yang mirip, tapi tampak juga kelas kami berbeda. Entah dari mananya. 

Masalah postur, kami pun mirip. Tinggi 155cm dan bb 50kg. 

Ah ya, tentu saja karena ia bos dan aku karyawan. Aura dan cahaya kami tentulah menjadi berbeda. Tapi bukan itu yang menggangguku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline