Lihat ke Halaman Asli

Ayra Alaia Putri Afany

NIM: 202110230311300

Edukatif dan Menarik, Mahasiswa UMM Ajak Siswa/Siswi SDN 2 Poncokusumo Lestarikan Batik Cap Khas Poncokusumo

Diperbarui: 29 Februari 2024   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 102 gelombang 6 yang diampu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ahmad Sulaiman, S.Psi., M.Ed., saat ini baru saja menyelesaikan tanggung jawabnya untuk mengabdi di salah satu SD Negeri di Desa Poncokusumo. Kelompok ini mengusung tema "Meningkatkan Motivasi Belajar, Kreativitas, dan Self Efficacy Pada Siswa-Siswi SDN 2 Poncokusumo Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila". 

 

Sebagai salah satu perwujudan dari program pengabdian tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat suatu program dimana siswa/siswi SDN 2 Poncokusumo akan diajak untuk langsung terjun membuat kain batik Khas Desa Poncokusumo itu sendiri bersama warga Desa Poncokusumo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

 

Pada kegiatan kali ini siswa/siswi SDN 2 Poncokusumo akan diajarkan langsung step by step cara membuat batik cap khas poncokusumo oleh ahlinya yaitu bapak Ainul dari Pokdarwis Poncokusumo. Beliau merupakan orang yang dipercaya oleh Pokdarwis poncokusumo untuk mengurus hal-hal yang berhubungan dengan batik di Desa Poncokusumo.

 

Untuk hari ini teman-teman dari SDN 2 Poncokusumo akan membuat batik khas poncokusumo dengan menggunakan teknik cap. Pak Ainul menjelaskan bahwa beliau membuat sendiri cap yang digunakan untuk membuat pola-pola batik khas poncokusumo. Beliau juga menunjukkan dan menjelaskan filosofi dari setiap pola-pola yang ada di dalam batik khas poncokusumo.

 

Seperti, pola garudeya yang ada di ujung kain batik, garudeya sendiri merupakan mitologi yang menginspirasi lambang garuda pancasila. arudeya digambarkan dalam bentuk garuda dengan kendi diatas kepalanya, yang mana kendi tersebut membawa air tirta amerta atau air yang dipercaya dapat memberikan kehidupan abadi. Kemudian ada pola segitiga berulang di pinggir kain batik, pola ini melambangkan posisi desa poncokusumo yang berada di kaki gung / lereng gunung semeru.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline