Bima, Nusa Tenggara Barat – dr. Rizki Sari dan dr. Yesi Santania bekerja sama dengan GerakBareng Community membentuk layanan medis keliling guna memaksimalkan daya cakup layanan kesehatan di posko-posko pengungsian.
Sejak pagi (31/12), posko kesehatan keliling GerakBareng Community sudah ramai didatangi warga dari berbagai pengungsian di kampung sekitar dengan berbagai keluhan. Salah satunya adalah pengungsian Kampung Ranggo, desa yang cukup parah terdampak banjir bandang Bima 10 hari lalu.
Kedua dokter muda asal Bogor ini menuturkan, “Kita bikin layanan kesehatan keliling agar warga tidak repot. Udah kebanjiran, harus jauh-jauh samperin posko buat dapet obat. Kita yang harus proaktif jemput bola, agar memudahkan pasien untuk dapat layanan medis.”
Dengan memanfaatkan motor gerobak milik warga, kedua dokter ini dengan antusias menerima setiap keluhan kesehatan dari pengungsi terdampak banjir. Sosok dokter yang sebelumnya disegani dan berjarak dengan pasiennya kini berubah. Kedua dokter muda ini mampu memberikan pandangan baru tentang sosok dokter yang ramah, dan lembut. Mereka bahkan tidak ragu memangku seorang anak yang datang dengan keluhan sakit perutnya, atau mengoleskan salep gatal pada kaki seorang kakek.
Menurut Hendra Permana, Koordinator team Medis GerakBareng Community, Relawan Tim medis kita hari ini bergerak ke 2 titik di Bima.
“Insya Allah Tim dokter gelombang 1 akan berpartisipasi membantu selama 3 hari terhitung dari hari ini hingga Senin, 2 Januari 2017, setelah itu akan diberangkatkan Tim dokter gelombang 2 untuk mendampingi kebutuhan kesehatan warga, kita sengaja pakai gerobak motor, agar bisa masuk ke kampung-kampung yang terdampak banjir bandang”, jelas Hendra Permana. (ayogerakbareng.og/fay/ZAD/HS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H