Mendengar kata banjir saat ini bukanlah hal yang asing lagi bagi kalangan masyarakat. Banjir merupakan salah satu bencana yang kini masih sering dihadapi bangsa dan memerlukan perhatian khusus agar tidak terjadi peningkatan dari tahun ketahun. Di Indonesia sendiri hampir setiap tahun beberapa wilayah dilanda banjir karena cuaca ekstrem, luapan sungai, maupun aktivitas kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah di sungai. Bencana banjir ini bahkan hampir tidak dapat dicegah karena pemukiman yang semakin padat dan peresapan air yang kurang. Dilansir dari laman Geoportal Data Bencana Indonesia - BNPB, banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi pada tahun 2024, dengan total 976 kejadian. Oleh karena itu, peran serta masyarakat untuk menangani hal ini sangatlah diperlukan. Salah satu peran serta masyarakat untuk menanggulangi hal ini adalah dengan melakukan mitigasi bencana. Mengapa melakukan mitigasi? Mitigasi merupakan langkah yang digunakan untuk mencegah dan mengurangi resiko atau dampak dari bencana baik sebelum, saat, maupun sesudah bencana. Dalam konteks banjir, mitigasi ini dibedakan menjadi 3 yaitu :
Sebelum banjir
Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal terhadap banjir
Mengetahui cara melindungi rumah dari banjir
Membuat rencana evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana
Mengetahui cara mematikan air, listrik, dan gas
Menghindari membangun rumah di bantaran sungai
Membersihkan lingkungan sekitar, terutama saluran air atau selokan
Saat banjir
Menyimak informasi banjir dari media