Lihat ke Halaman Asli

Ayman Sofyan

Seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Sebelas Maret dengan program studi S1-Teknik mesin

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Komponen Digital

Diperbarui: 16 Oktober 2021   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Alexandre Debiève on Unsplash   

Pandemi Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2021. Covid-19 merupakan virus yang sangat mudah menular baik melalui udara maupun droplet. Hal ini menghambat produktivitas seperti sekolah, kerja, maupun jualan. Pandemi ini berdampak terhadap berbagai aspek salah satunya yang paling terdampak adalah teknologi dan dunia digital.

Komponen digital (Terutama komputer) terkena dampak sangat besar karena adanya pandemi Covid-19. Masyarakat terpaksa beralih ke perangkat teknologi sebagai alat komunikasi, bisnis, dan semacamnya sebagai alternatif dari pertemuan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Karena banyak masyarakat yang pindah ke bidang digital, maka kebutuhan komponen komputer meningkat sangat pesat. Namun permintaan perangkat yang banyak dari masyarakat tidak sesuai dengan pemasukan, produsen kewalahan sekaligus terhambat oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan permintaan jauh lebih tinggi ketimbang ketersediaan. Saya akan memaparkan beberapa alasan umum penyebab komponen komputer naik pembeli;

  1. Aktivitas dibebankan ke digital

Dreamstime

Sebelum masa pandemi memang hidup kita sudah berdampingan dengan digital, namun dengan adanya pandemi beban digital tersebut meningkat karena harus menjalankan berbagai macam hal dalam komputer/laptop. Contohnya dahulu ketika meeting kita hanya datang ke suatu tempat dan berdiskusi, namun sekarang komputer dipaksa untuk mengerjakan berbagai macam hal sekaligus seperti meeting, menulis email, hingga mendengarkan musik. Sehingga dibutuhkan komponen yang baik untuk menjalankanya.

  1. Pengalihan hiburan

Photo by JESHOOTS.com from Pexels 

Menghibur diri dengan pergi keluar rumah sulit untuk dilakukan. Biasanya kita pergi ke suatu tempat wisata untuk menghibur diri, makan di restoran untuk mendapat kepuasan, dan aktivitas lainnya untuk menghibur diri dengan keluar rumah, namun hiburan tersebut sulit untuk dijangkau karena kondisi yang kurang memungkinkan karena takut terkena virus dan peraturan pemerintah. Maka masyarakat mengalihkan hiburan menjadi melihat sosial media, bermain game, video call dan lain sebagainya, dimana hal tersebut membutuhkan perangkat teknologi.

Untuk memperkuat argumen saya sebelumnya maka saya akan kutip pernyataan dari IDC (International Data Center) “International Data Center (IDC) menaksir, permintaan perangkat IT ini termasuk data intelligence dan aplikasi akan tumbuh 12,3% tahun 2020 ketimbang tahun 2019. Adapun sampai kuartal II-2020, terjadi kenaikan permintaan komputer dan laptop sebesar 18,6% dengan jumlah pengiriman 38,6 juta unit.” begitulah ujarnya.

Karena banyaknya permintaan maka terjadilah kelangkaan yang berperan dalam kenaikan harga. Dapat disimpulkan bahwa penyebab kenaikan harga komponen komputer yaitu permintaan yang lebih tinggi dari pemasukan yang membuat komponen menjadi langka sehingga terjadi fluktuasi pada komponen teknologi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline