Duduklah sejenak, biar kuceritakan bagian penting dari sejarah yang tak dihargai
tentang luka yang membekas, bersamaan dengan sesal
tanda perginya para pembela demi tanah tercinta.
Negara Peradaban dalam Keabadian
karya Ayma Arsyaningrum
Aungan dari seonggok daging tak tahu diri
Menipu, melukai, merana sepi
Rajutan-rajutan yang tak pernah selesai terurai panjang di tengah jalan
Benang harapan yang tak bisa ditemukan meski kepahitan terukir begitu dalam
Aungan ini kotor, berantakan, tak jarang bahkan dilupakan, apalagi didengar?