Lihat ke Halaman Asli

Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah

Diperbarui: 27 September 2024   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Darul Ahdi dapat dimaknai sebagai Darussalam yang berarti negeri yang penuh dengan kedamaian. Sedangkan Pancasila sebagai Wa Syahadah berarti negeri kesaksian dan pembuktian bahwa umat harus berperan aktif dalam pemahaman, penghayatan, dan laku hidup sehari-hari. Secara terminologis, Darul Ahdi wa al-Syahadah terdiri atas tiga konsep yakni Negara Pancasila sebagai konsensus Nasional (dar al-ahdi), dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah), untuk menjadi negara yang aman dan damai (dar al-salam).

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 di Makassar, Muhammadiyah memposisikan Pancasila sebagai Dar al-Ahdi Wa al-Syahada. Ijtihad kontemporer Muhammadiyah tersebut berangkat dari situasi terkini di tubuh bangsa Indonesia sekaligus penegas identitas keislaman dan keindonesiaan. Pancasila sebagai Darul Ahd atau Dar al-ahdi wa al-syahadai berarti negeri yang bersepakat pada kemasalahatan. Dalam arti luas, Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah bermakna bahwa setiap kelompok harus berlomba-lomba meraih kemajuan dan keunggulan berdasarkan etika sportifitas.

"Kenapa tidak dengan darul sulhi atau negara perjanjian? Ternyata darul sulhi itu konteks historisnya perjanjian oleh karena konteks perang. Sementara darul ahdi, adalah follow up dari darul sulhi, jadi bukan kesepakatan biasa tapi sudah beranjak ke yang lebih tinggi yaitu menjadi konsolidasi baik politik, budaya, ekonomi," terang Hasnan Bachtiar dalam kajian virtual bersama  Santri Cendekia Forum pada Jumat (26/02).

Konteks historis pemahaman darul ahdi berangkat dari kesepakatan tokoh-tokoh agama terutama Islam semisal Bagus Hadikusumo, Kasman Singadimedja, Wahid Hasyim, dan lain-lain. Mereka berunding mencari titik temu agar konsepsi Pancasila diterima baik oleh kalangan islam maupun kalangan nasionalis. Karenanya, kata Hasnan, darul ahdi ini hadiah dari umat beragama terutama umat muslim terhadap bangsa Indonesia.

Darul ahdi atau negara kesepakatan tidak cukup bila tidak dibarengi dengan al-syahadah atau persaksian. Hasnan memaknai al-syahadah sebagai keterlibatan langsung dalam mengatasi berbagai masalah, bekerja keras dalam mewujudkan kemaslahatan, dan aksi partisipatoris dari kaum muslim secara umum dan Muhammadiyah secara khusus dalam proses pembangunan bangsa Indonesia.

Menurut Hasnan Bachtiar, penekanan Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah memiliki tujuan untuk memberikan pedoman bagi para aktivis, kader, dan simpatisan Muhammadiyah mengenai hubungan negara dan persyarikatan. Selain itu, kata Hasnan, sebagai fondasi pertahanan ideologis, alat harmonisasi politik, dan manifestasi intelektual dan politik yang menekankan pentingnya nasionalisme kebangsaan.

sumber 1: https://muhammadiyah.or.id/2023/08/darul-ahdi-wa-al-syahadah-negara-pancasila-perspektif-islam-berkemajuan/

sumber 2: https://www.stitmuhngawi.ac.id/pancasila-sebagai-darul-ahdi-wa-syahadah/

sumber 3:https://muhammadiyah.or.id/2021/02/konsep-darul-ahdi-wa-syahadah-hadiah-muhammadiyah-untuk-bangsa-indonesia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline