Lihat ke Halaman Asli

Puasa Hari Pertama Ramadan Penuh Berkah

Diperbarui: 17 Mei 2018   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

DI hari pertama puasa Ramadhan berarti sudah dua kali aku mengikuti salat tarawih. Alhamdulilah.

Semalam dan malam ini demikian teduh. Tubuh yang terasa gerah dikacau musim tidak terasa. Kesemuanya menuju kepada Allah semata. Semoga cuaca demikian terus sampai Lebaran tiba.

Tadi dinihari saat Saur sebentar lagi tiba bunyi bedug para bocah yang keliling kampung demikian mengingatkan akan makna saum di Ramadhan. Kesempatan yang dipunyai mereka paling pasti di setiap Allah merintahkan umatnya untuk berpuasa. Satu dari lima Rukun Islam.

Jadi, nikmat apa yang harus didustai? Semuanya berjalan lancar dan mengalir. Bahkan, aku punya 'kenikmatan' tersendiri. Dimudahkan pekerjaanku. Diberikannya rezeki yang tidak disangka-sangka kepadaku -- berarti kami sekeluarga -- untuk bisa membeli lauk berbuka dan bersahur lebih dari sekadarnya.

Aku menangkupkan kedua belah tangan ke wajahku untuk anugerahMu. Terima kasih ya Allah. KirimanMu telah sampai. Lezat. Nikmat. Dan, semoga bisa menjadi berkah di hari-hari menjalani puasa di tahun ini. Ya Allah semoga selalulah aku diberi jalan terang sebagaimana mereka yang melangkah di fitrahMu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline