kadang saya dibikin ketawa geli ketika mendengar atau membaca tentang perdukunan terutama santet dan hal-hal klenik atau semacamnya. namun bukan berarti saya tidak mempercayainya seratus persen. toh, santer terdengar dibeberapa media ada yang mengalami hal demikian.
konon, menurut sumber yang saya baca, Ilmu santet sudah ada sebelum belanda menduduki Indonesia. bahkan masih jauh sebelum para wali songo menyebarkan Agama timur tengah di Nusantara. Tepatnya saat Syekh Syubakhir "membersihkan" Tanah Jawa.
Nah, sekedar bertanya, saat-saat pejuang Indonesia bertempur mati-matian melawan Para kompeni belanda dan Nippon Jepang, dimana para pemilik ilmu tersebut berada; ketika belanda dan jepang berhasil menduduki Indonesia kala itu? seandainya saja mereka (yang memiliki ilmu santet) melakukan perlawanan dengan ilmu santetnya. tentu Indonesia tidak akan bersusah-susah melakukan pertempuran dan tidak perlu lagi dijajah sedemikian lama oleh belanda dan jepang.
itulah yang selama ini bergelayut dalam pikiran saya. dan sekali lagi, kalau saja Ilmu santet itu ampuh. kenapa tidak digunakan untuk melumpuhkan dalam dunia olahraga misal, Team musuh disantet semua biar Timnas Indonesia bisa masuk Piala Dunia gitu.
mbok ya sekali-sekali buat timnas Indonesia ini menang terus. dengan cara menyantet team-team lawan. hahaha....
Dan konon lagi, katanya, untuk menyantet target, si Tukang Santet harus tahu terlebih dahulu kalau tidak boleh dikatakan wajib untuk mengetahui tanggal lahir, wuku, serta weton dlsb sebagai bahan untuk ilmu santetnya.
Apabila demikian, (harus mengetahui terlebih dahulu tanggal lahir, weton, wuku dan lain sebagainya itu) bukannya Rakyat Indonesia dulu sakti mandraguna. jika mereka sakti mandraguna. 'kan, setidaknya Rakyat bisa mengetahui tanggal lahir, weton, wuku dsb itu dengan cara menyamar menjadi seorang prajurit kompeni belanda/Jepang. lantas, secara diam-diam mereka bisa menyusup ke tempat para belanda dengan kesaktian yang mereka miliki?
sekian dan terima kasih
sumber: http://www.ayick13.net/2013/04/santet-oh-santet.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H