Lihat ke Halaman Asli

Tentang Penantian yang Berujung Maut

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu aku menyaksikan beberapa bintang

yang kehilangan cahayanya. Di langit,

hujan sempat turun rintik-rintik sesaat,

saat aku terdiam, saat aku merasakan

kesendirianku kelelahan di tengah kesunyian.

Aku masih menantimu.

Aku berharap engkau akan mengakhiri penantian ini,

penantian yang telah membeku dan mencair

melewati musim yang sudah tak terhitung lagi,

aku masih akan menanti jawabanmu.

Saat malam melangkah semakin dalam,

bintang itu hilang. Seperti ada kabut yang menutupi pandanganku,

aku tak dapat lagi melihat apa-apa.

Tanpa sadar ,aku telah melihat ragaku sendiri yang terbaring

tanpa aku.

Karawang, 16 September 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline