Jum'at (05/07/2024), Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar Indonesia menyelanggarakan penyuluhan terkait Cara Pengolahan Pangan Yang Benar yang dilaksanakan di Ruang Terbuka milik warga Jl. Ampera Raya No.1 RT.03 RW.03, Kel. Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pengolahan pangan yang sehat untuk keluarga.
Pelatihan ini melibatkan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) sebanyak 15 orang dengan rerata usia partisipan dimulai dari usia 29 - 60 tahun. 40% partisipan yang hadir adalah ibu-ibu yang berusia 45 - 50 tahun. Kegiatan ini dimulai dari pengisian absensi kehadiran hingga demonstrasi pembuatan nugget analog alternatif oleh dosen dan mahasiswa kepada ibu - ibu PKK.
Pertama, partisipan diarahkan oleh mahasiswa/i Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar Indonesia untuk mengisi absensi kehadiran. Serangkaian acara dibawakan oleh MC dimulai dari perkenalan diri dan pembacaan rangkaian acara. Kegiatan dibuka oleh Sarah Giovani S.TP., M.Sc., Agr. selaku dosen Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar Indonesia dan dilanjutkan dengan pemberian cenderamata kepada perwakilan Ibu - Ibu PKK.
Sebelum materi disampaikan partisipan diarahkan untuk mengerjakan pre-test terlebih dahulu. Pre-test digunakan sebagai gambaran dasar pemahaman peserta tentang topik yang akan dipaparkan. Setelah pengisian soal pre-test pemateri memberikan penyuluhan terkait "Menghidangkan Makanan Sehat Untuk Keluarga Dengan Metode Pengolahan Yang Benar".
Materi disampaikan oleh Truly Ubaya Eka Sakti dan Nana Apriliani yang merupakan Mahasiswa/i Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar Indonesia dengan durasi 25 menit. Materi tersebut berisi tentang pengertian makanan sehat, kecukupan nutrisi harian keluarga, angka kecukupan gizi, tujuan dan cara pengolahan pangan yang baik, sumber makanan sehat, tips memilih pangan yang ekonomis dan bergizi, serta manfaat makanan sehat.
Setelah pemaparan materi, diadakan sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman seputar materi yang disampaikan. Salah satu peserta membagikan pengalamannya sebagai contoh mengolah makanan yang biasa ia lakukan yaitu dengan menambahkan temu kunci (rempah) pada sayur bayam yang bertujuan sebagai bahan penyedap masakan. Pada akhir kegiatan partisipan diarahkan untuk mengerjakan post-test. Post-test yang diberikan bertujuan untuk mengukur seberapa jauh peningkatan, pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki peserta. Terjadi peningkatan pemahaman peserta mengenai materi yang disampaikan sebesar 8%. Berikut data persentase peningkatan pemahaman peserta sebelum dan setelah pemaparan materi:
Berdasarkan hasil pre-test didapatkan rerata nilai sebesar 79% dan saat post-test didapatkan rerata nilai sebesar 87%. Peningkatan pengetahuan yang terjadi setelah pemaparan materi yaitu 8%. Angka tersebut menunjukkan bahwa peserta telah memahami materi yang disampaikan. Akan tetapi, hasil tersebut belum maksimal 100% dan menyisakan 13% yang disebabkan kurangnya perhatian pada saat pemaparan materi dan ketelitian pada saat mengerjakan post-test.
"Dengan adanya penyuluhan ini memberikan kesadaran kepada para ibu dalam mengolah makanan yang tepat dan sehat untuk keluarga" ungkap ibu Yati dalam sesi wawancara (05/7). Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan dapat diterapkan oleh para ibu dalam mengolah dan menyajikan makanan demi menciptakan keluarga yang sehat.