Lihat ke Halaman Asli

Curhatku padamu Muhammadku

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

132712196560418047

[caption id="attachment_156764" align="aligncenter" width="480" caption="Sayyed EP"][/caption] Bikailarobbi.inc Muh……. Sebagian golongan mengecam apa yang telah Aku yakini. Mereka mengaggap ini semua adalah sebuah kesesatan hakiki. Cintanya telah padam seiring jasad yang tak lagi menggandeng  ruh untuk bisa bercengkrama bersama layaknya manusia biasa. Sementara engkau telah pergi menuju kehadirat sang maha pecinta. Aku disini merasakan hadirmu. Selalu enyebut namamumu  dan mengaggapmu layaknya seorang bapak yang selalu memanjakan anak-anaknya. Muhammad. Bukankah ini merupakan sebuah kenyataan bahwa aku sangat idak layak untuk bisa mendapaatkan syafaatmu kelak di hari itu. Lalu, apa yang bisa ku harapkan selain uluran tanganmu untuk bisa menghadapi dzat yang mengetahui segala sisi burukku selama ini. Muhammad. Aku  yakin dirimu sanggup  menembus batas ruang dan waktu untuk terus bisa menemui para kekasihmu di alam fana ini. dan jika mereka tidak sanggup lagi  berjumpa denganmu sebelum saat nanti bertemu disana, maka sebenarnya tabir hijab itu sangat tipis terkukung oleh ambisi-ambisi sementara yang kerap mengoyakkan kesetabilan mengikuti alur hidupmu. Sepertinya setiap manusia merasa bahagia dengan sosok sejatimu. Tapi mengapa sebagain dari mereka begitu tega melukai hatimu, menafikan keluargamu, megecam ayah dan ibumu. Bahkan hendak mengeluarkanmu dari Qubbatul Hadro hanya karena posisi rumah  Aisyah R.a sekarang telah masuk dalam  bagian Masjid.  Betapa kejamnya mulut dan pemikiran sempit yang membuat mereka buta akan sejarah dimana rumah Aisyah kala itu. Muhammad. Umatmu kini telah bercerai-berai lebih dari apa yang pernah engkau prediksikan dulu.  Bagaimana  dengan  keselamatan yang katanya hanya milik satu golongan saja, sementara   mayoritas umatmu   meyakini itu adalah final.   Apakah fanatisme memang harus terjadi disini. Bagaimana dengan klaim-klaim Salafi, Sufi, Syi’ie, Ahmadi, Sok Sunni. Layaknya anak kecil yang merebutkan mainan. Mereka  semua mengaku paling benar diantara yang lainnya. Muhammad… salam Ta’dzimku untuk ruh dan jasadmu disana. Di negri Tiebah nan damai dan penuh dengan keharuman. Dari sang Pendosa sejati Sayyyed Muhhammad EP




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline