Lihat ke Halaman Asli

Dua Jam (Bercinta Denganmu)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1295406550846626029

[caption id="attachment_85634" align="alignnone" width="468" caption="Madinah RasuL"][/caption]

Dua Jam (Bercinta Denganmu) Lanjutan dari : Mengenangmu

Terjawab sudah teka-teki gelisah rindu yang kian menggelora, tatapannya semakin tajam membuatku tersipu malu dengan apa yang telah terjadi pasca perpisahan itu. Aku tahu engkau mengetahui segala sisi burukku selama ini, meski telah lama kita jauh, segala tentang rahasiamu membuatku semakin percaya akan keajaiban yang pasti terjadi di masa yang akan datang. kesibukan bukan pada tempatnya menyeretku berpaling jauh dari tuntunan kasih tulus yang pernah engkau ajarkan di asrama itu.

Dua jam lebih dalam ruang terbuka, suara-suara puisi cinta untuk sang terkasih menenangkankan suasana hati yang kerap kalap hingga menusuk telinga dan menuntun mulut kotorku dengan bait-bait prosa indah yang biasa kita kumandangkan pada malam penuh misteri. Kebersamaan membuatku tenang dan sedikit melupakan segala tentang kealpaan jiwa yang telah tercemari oleh segala hal yang memaksaku untuk terus melupakanmu.

Masih seperti dulu, engakau menawarkanku untuk kembali pada sebuah jalan yang pernah kita lalui bersama. Menanawarkanku pada sebuah kebersamaan yang sanggup menyelamatkan kita pada masa-masa kritis nanti. Menawarkan sebuah hakikat cinta yang telah aku abaikan begitu saja. Menawarkanku untuk terus menggapai maghligai-maghligai hakikat kasih sayang.

Aku sadar, betapapun singkatnya perjumpaan bersamamu, malam itu akan menjadi sebuah legenda yang senantiasa menyatukan kita pada hari dimana segala cinta dan pecinta akan merasa naif dan tidak berarti sama sekali selain cintaku pada sang terkasih. Hari dimana manusia merasa tertipu dengan setiap janji manis yang kerap membutakan nuraninya.

Terima kasih Tuhan, atas waktu dan kesempatan itu. Sungguh aku ingin selalu bersama dia dan para kekasihnya.

A unvisible love cant b read in tha followin site : http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/01/02/mengenangmu/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline