Lihat ke Halaman Asli

Imsak Bukan Batas Dimulainya Puasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cepat-cepat, habiskan susunya, dah ada bunyi suara tanda imsak dari radio dan speaker masjid tuh! Jangan lupa matikan juga rokoknya.

Kita sering tergesa-gesa menyudahi nikmatnya santap sahur tatkala tanda imsak telah berkumandang dimana-mana. Apakah benar waktu imsak memiliki makna dilarangnya makan dan minum bagi sesorang yang akan memulai ritual puasanya?

Imsak adalah derivasi dari kata amsaka yumsiku imsaakan. Yang berarti menahan. Dalam bab puasa, imsak diartikan dengan 'Menahan segala sesuatu yang membatalkan puasa'. Imsak dianjurkan untuk menjaga seseorang agar tidak ragu dalam memulai ibadah puasa. Karenanya imsak hanyalah sebuah warning dari Rasulullah untuk umatnya agar kita lebih berhati-hati dalam menentukan waktu subuh yang sebenarnya. Bukankah menjaga jarak lebih baik daripada terjerumus dalam keragu-raguan yang bisa menjadikan puasa kita tidak sah, karena sudah melampaui batas yang telah ditentukan.

Makan Setelah Imsak

Jika imsak telah tiba, apakah kita masih dibolehkan melakukan sesuatu yang membatalkan puasa?

Pertanyaan ini sebenarnya telah jelas dibahas dalam definisi puasa. Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan dimulai dari munculnya fajar sidiq (Masuknya waktu subuh) sampai tenggelamnya matahari (Masuk waktu maghrib).

Dalam definisi puasa, tidak disyaratkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk memulai puasanya sebelum waktu subuh tiba. Penjelasan ini jelas bertentangan dengan keterangan dari berbagai sumber yang menyatakan bahwa imsak adalah waktu dimulainya puasa.

Beberapa ketrangan hadis juga menyatakan bahwa waku imsak bukanlah waktu dimulainya puasa. Seperti keterangan Sayyidina Umar yang pernah sahur bareng Rasulullah. Saat Umar sedang menghabiskan minuman tiba-tiba Bilal mengumandangkan iqomat shalat subuh. Spontan Umar bertanya kepada Rarulullah, ya Rasul. Apakah saya harus meletakkan gelas ini? Rasulullah menjawab : lanjutkan hajatmu (minumu). HR Ibnu Jarir.

Beberapa kesimpulan dari masalah imsak dan hukum melakukan pekerjaan yang membatalkan puasa pasca imsak adalah sebagai berikut :

1. Waktu dimulainya puasa adalah ketika fajar shodiq muncul ( tanda masuk shalat subuh).

2. Imsak bukanlah sebuah batasan dimulainya seseorang berpuasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline