SEBUAH SENYUMAN DARI MALUKU
Oleh H. Ayep Zaki
BAGIAN KE-7
"Meningkatnya pendapatan bersih para petani merupakan satu indikator keberhasilan dalam proses perwujudan kesejahteraan dan kemakmuran di Bumi Pancasila ini. Kiranya Bpk. Jokowi berkenan untuk langsung mendiskusikan sebuah keberhasilan kecil ini, yaitu program kedaulatan pangan melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian yang saya usung, demi tujuan nasional"
Program kedaulatan pangan melalui peningkatan hasil produksi pertanian yang saya inisiasi ini terus berlanjut dan menjadi agenda saya secara nasional. Penerapan teknologi nutrisi esensial sebagai alat dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Bumi Pancasila ini terus saya terapkan di berbagai wilayah. Berkaca dari keberhasilan peningkatan hasil produksi pertanian di wilayah tengah dan barat Indonesia, saya tergerak untuk dapat menerapkan teknologi ini di wilayah timur Indonesia. Maluku merupakan salah objek wilayah penerapan teknologi ini.
Hingga saat ini, penerapan teknologi nutrisi esensial di wilayah Maluku sudah menunjukan dampak yang positif terhadap peningkatan produksi hasil pertanian. Fokus penerapan teknologi nutrisi esensial di Maluku pada tahap awal ini yaitu di Kabupaten Buru. Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai hasil penerapan teknologi ini pada komoditas padi dan kondisi panen masih terus berlanjut, karena proses awal penanaman yang tidak serentak. Tidak hanya padi, teknologi nutrisi esensial juga diterapkan pada tanaman lainnya, seperti jeruk, kubis, dan cabai.
Penerapan teknologi nutrisi esensial yang diterapkan pada pohon jeruk dilakukan di 2 kecamatan, yaitu di Kecamatan Waelata dan Lolong Guba. Bpk. Sugeng merupakan salah satu petani di Desa Waelo Unit S Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku. Total luas penerapan teknologi nutrisi esensial di lahan milik Bpk. Sugeng yaitu 4,5 ha dengan total jumlah pohon sebanyak 2.000 pohon jeruk. Perubahan yang positif langsung terlihat setelah 4 bulan aplikasi teknologi ini.
Selain pada tanaman jeruk, Bpk. Sugeng juga menerapkan teknologi nutrisi esensial pada tanaman kubis. Perubahan yang signifikan juga terlihat setelah 3 bulan pemakaian teknologi nutrisi esensial di atas lahan seluas 2.500 m2 . Peningkatan produktivitas dari hasil tanaman kubis ini sangat dirasakan oleh Bpk. Sugeng karena hasil pertaniannya meningkat 5 juta rupiah dari sebelumnya dalam 1 musim tanam dan ini merupakan satu pencapaian yang memang sangat diharapkan oleh beliau.
Masih di Kecamatan Waelata, teknologi nutrisi esensial juga diterapkan oleh Bpk. Kondang dan Bpk. Saipul pada pohon jeruk. Keduanya merasakan dampak positif yang sama. Tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi hasil pertanian saja, penerapan teknologi nutrisi esensial juga memberikan perubahan terhadap fisik tanaman seperti warna daun dan menumbuhkan tunas baru, serta menambah bobot buah, yang tentunya kondisi seperti ini memang yang diharapkan oleh mereka khususnya dan para petani pada umumnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Bpk. Muhajir. Beliau merupakan petani di Desa Grandeng, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, Maluku yang menerapkan teknologi nutrisi esensial juga pada pohon jeruk. Walaupun pohon masih belum produksi, namun perubahan positif sudah terlihat dari fisik pohon